Network
GALAMEDIA - Dalam Islam, hati seseorang dianggap sebagai penentu sifat, baik buruknya seseorang ditentukan dari dalam hatinya.
Dalam bahasa Arab, hati disebut dengan Qalbu. Hati memiliki peran penting pada akhlak seseorang karena merupakan tempat lahirnya perasaan.
Hati juga merupakan tempat bersemayamnya keburukan yang disebut dengan penyakit hati. Penyakit hati adalah penyakit atau gangguan yang ada pada hati dan perasaan manusia.
Baca Juga: Siapa Dea OnlyFans yang Ditangkap Polisi Gara-gara Konten Pornografi?
Penyakit hati dalam islam bukanlah penyakit hati yang menyangkut kesehatan seperti penyakit liver, chirhosis, dan lain sebagainya.
Beberapa penyakit hati bahkan dapat menggugurkan pahalamu saking bahayanya.
Penasaran apa saja penyakit hati ini?
Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai jenis penyakit hati dalam Islam berikut ini.
Baca Juga: Nama-nama Islami bagi Anak Laki-Laki yang Lahir pada Bulan Ramadhan
1. Sombong (Takabur)
Takabur itu sombong. Dalam islam, sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. Menganggap diri paling benar, yang lain salah.
Paling pintar, paling tahu. Yang mengerikan adalah, betapa berat perkara sombong ini, hingga seseorang tidak dapat masuk surga selama ada kesombongan dalam hatinya meski sebesar biji sawi.
Manusia tidak berhak untuk sombong karena punya banyak keterbatasan, sedangkan berbagai kelebihan yang dimiliki pun berasal dari Allah.
Dia memerintahkan kita untuk menjauhi sifat sombong sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Isra ayat 37 yang artinya,
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.”
Baca Juga: Digendong Yuni Shara, Ameena Hanna Nur Atta Curi Perhatian, Pakai Baju Seharga Rp 2,1 Jutaan
2. Ujub
Ujub merupakan penyakit hati yang akan membawa seseorang kepada kesombongan. Ujub artinya takjub kepada diri sendiri dan merasa bangga dengan sesuatu yang dimiliki.
Rasulullah bersabda, “Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan ujub (takjub pada diri sendiri).” (HR. Abdur Razaq)
