Dampak Dari Kegiatan Berbasis Alam Dengan Kesehatan Mental Siswa

- 7 Mei 2024, 12:01 WIB
Arsip foto/Dua remaja menikmati sore di hutan mangrove Desa Geresa, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah/ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/
Arsip foto/Dua remaja menikmati sore di hutan mangrove Desa Geresa, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah/ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/ /

GALAMEDIANEWS – Kesehatan mental di kalangan remaja saat ini menjadi pemikiran oleh para peneliti. Terdapat hubungan antara kegiatan berbasis alam dengan kesehatan mental.

Hasil penelitian terbaru dari tim riset North Carolina State University menunjukkan bahwa kegiatan sederhana berbasis alam dapat meningkatkan kesehatan mental siswa, mengurangi stres, kecemasan, dan depresi di kalangan remaja.

Siaran Medical Daily pada Senin 6 Mei 2024 menyebutkan bahwa, mengikuti sesi pengamatan burung selama 30 menit lima kali setiap pekan bisa meningkatkan kesejahteraan mental dan mengurangi tekanan psikologis di kalangan mahasiswa.

Tim peneliti juga mendapati aktivitas sederhana yang mudah dijalankan itu bisa memberikan kesejahteraan subjektif yang lebih baik dan mengurangi tekanan dibandingkan dengan bentuk-bentuk paparan alam yang lain, seperti berjalan-jalan di alam.

"Ada banyak riset tentang kesejahteraan pada masa pandemi yang menunjukkan bahwa remaja dan mahasiswa yang paling kesulitan. Khususnya pelajar dan mahasiswa, tampaknya itu kelompok yang kesusahan dalam menjangkau alam dan mendapatkan manfaat tersebut," kata salah satu penulis dari North Carolina State University, Nils Peterson.

"Pengamatan burung adalah salah satu cara yang paling umum dilakukan manusia untuk berinteraksi dengan satwa liar dan kampus menyediakan tempat untuk mengakses aktivitas tersebut bahkan di lingkungan perkotaan," katanya lebih lanjut.

Baca Juga: Gelombang Panas dan Cuaca Ekstrem Bisa Menimbulkan Gangguan Kesehatan Mental Lho!!!

Peneliti melibatkan 112 peserta siswa yang dibagi dalam tiga kelompok: kelompok kontrol, kelompok jalan-jalan di alam, dan kelompok mengamati burung yang ditugasi mengikuti lima sesi mengamati burung selama 30 menit.

Mereka dievaluasi menggunakan survei WHO-5, alat dengan lima pertanyaan untuk menilai kesejahteraan pada skala nol hingga lima berdasarkan perasaan selama dua minggu terakhir.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah