Identitas Joy Boy Terungkap, Sosok Legendaris di Abad Kekosongan

- 7 Mei 2024, 17:32 WIB
 Joy Boy, karakter legendaris dari Abad Kekosongan di One Piece.***(Sumber Gambar: Twitter @MarcoGrandFleet)
Joy Boy, karakter legendaris dari Abad Kekosongan di One Piece.***(Sumber Gambar: Twitter @MarcoGrandFleet) /

 

GALAMEDIANEWS - Joy Boy adalah salah satu karakter penting yang pernah hidup di Abad Kekosongan atau 900 tahun yang lalu di dunia One Piece, baru-baru ini sosoknya menjadi buah bibir setelah beredar bocoran One Piece chapter 1114.

Identitas Joy Boy ini diungkapkan oleh Dr. Vegapunk melalui pesannya yang disiarkan kepada seluruh penjuru dunia, di mana dia merupakan karakter pertama yang menjadi bajak laut di dunia One Piece.

Berdasarkan bocoran, sosok legendaris itu juga berasal dari suku raksasa di Pulau Elbaf, yang memperkuat pengetahuan mengapa ras Buccaneer yang juga memiliki darah para raksasa memiliki cerita terkait Dewa Matahari Nika.

Baca Juga: FULL SPOILER One Piece Chapter 1114: Joy Boy, Bajak Laut Pertama dari Elbaf

Arti Nama Joy Boy

Nama Joy Boy pertama kali disebutkan oleh Nico Robin saat membaca batu Poneglyph di Pulau Manusia Ikan, dalam batu tersebut mengungkapkan pesan permintaan maafnya kepada penduduk Manusia Ikan, khususnya Poseidon.

Nah bagi kalian yang masih belum mengetahui apa itu Joy Boy, nama itu ternyata adalah gelar yang diberikan kepada sosok yang memberi pembebasan dan seorang pemakan buah iblis Hito Hito no Mi, Model: Sun God Nika atau Dewa Matahari Nika.

Gelar tersebut pertama kali diberikan kepada sosok legendaris di Abad Kekosongan, yang merupakan suku raksasa, namun nama pria itu masih belum diketahui baik di anime maupun manga One Piece.

Sebagaimana dilansir dari Fandom, berdasarkan catatan sejarah yang ditinggalkan Joy Boy di Poneglyph, diyakini bahwa Joy Boy akan kembali sekitar 800 tahun setelah Abad Kekosongan namun dengan orang yang berbeda.

Halaman:

Editor: H. Bambang Priambodo

Sumber: Fandom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah