Hal ini dimaksudkan jika suatu hari terlupa tidak membaca niat, maka puasa yang dilakukan akan tetap sah.
Namun meski telah membaca niat ini pada awal malam bulan Ramadhan untuk satu bulan penuh, untuk hari-hari berikutnya kita sebagai pengikut Imam Syafi'i tetap dianjurkan untuk membaca niat.
Akan tetapi jika tidak sengaja terlupa tidak membaca niat di malam berikutnya, jika sudah berniat dengan bacaan niat diatas, maka puasanya akan tetap sah.
Baca Juga: Bagikan Undangan Pernikahan, Nathalie Holscher Minta Doa Restu Lewat Postingan Ini
2. نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hadzihis sanati lillahi ta'ala
Artinya: Aku niat puasa esok hari menjalankan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta'ala.
Bacaan ini merupakan bacaan niat yang umum dibaca dan diikuti oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dan dianggap yang paling tepat.
3. نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ