Mitos atau Fakta: Kucing Bisa Menyebabkan Skizofrenia!

GALAMEDIANEWS - Skizofrenia adalah salah satu dari beberapa gangguan mental berat yang memiliki gejala seperti halusinasi, pemikiran tidak teratur, penarikan diri dari kenyataan, atau perilaku aneh disebabkan oleh kerusakan otak dini. Kemunduran ini biasanya disebabkan oleh kecenderungan genetik dan stres, namun dapat dipercepat oleh penyakit atau parasit eksternal.

Skizofrenia hanya menyerang 1% dari populasi, meskipun banyak orang yang memiliki kecenderungan mengidapnya namun tidak pernah mengalami stres yang cukup untuk menunjukkan gejala apa pun. Bagaimana mungkin kucing bisa berperan dalam sesuatu yang begitu rumit? Pertanyaan apakah kucing menyebabkan skizofrenia adalah pertanyaan yang rumit, dan jawabannya bukanlah ya atau tidak. Meskipun ada beberapa penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara paparan terhadap kucing dan peningkatan risiko skizofrenia, berikut alasannya:

Ternyata, salah satu parasit yang berpotensi mempercepat penyakit ini dapat ditemukan pada kucing kita. Toxoplasma gondii, disingkat T. gondii, adalah parasit yang hidup di daging mentah dan beberapa tanah kebun. Kucing tertular penyakit ini melalui konsumsi mangsa di luar ruangan dan kemudian menularkannya ke manusia melalui kotoran dan kotak kotorannya. Lantas, apakah memelihara kucing membuat Anda rentan terkena skizofrenia?

Baca Juga: Persija Jakarta vs PSS SLeman di Liga 1, Maciej Gajos Berambisi Akhiri Tahun 2023 dengan Kemenangan

Hanya itu masalahnya para ilmuwan masih belum yakin. Meskipun beberapa penelitian telah dilakukan, namun belum ada yang meyakinkan. Konsensus saat ini adalah bahwa terdapat korelasi pasti antara kucing dan skizofrenia, namun kecil kemungkinannya bahwa hewan merupakan faktor penyebab berkembangnya gangguan tersebut. Pada dasarnya, kucing mungkin tidak menyebabkan seseorang terkena skizofrenia. T. gondii yang ditemukan pada beberapa kucing dapat menyebabkan kista yang mempercepat kerusakan otak dini, namun kerusakan tersebut hanya dapat terjadi pada individu yang cenderung mengalami skizofrenia.***