Network
GALAMEDIANEWS - Naruto live-action menghadapi banyak tantangan ketika harus mengadaptasi manga dan anime, tetapi ada satu masalah yang akhirnya bisa diperbaiki.
Film Naruto yang akan datang adalah usaha besar, tetapi film live-action akhirnya dapat memperbaiki salah satu kekurangan terbesar anime 21 tahun setelah debutnya. Naruto adalah salah satu anime "Tiga Besar", dan mendapatkan reputasinya dengan karakternya yang menyenangkan, aksi yang mendebarkan, dan cerita yang menarik.
Setelah kesuksesan One Piece Netflix, tidak mengherankan bahwa itu adalah seri berikutnya untuk mendapatkan remake live-action — meskipun sayang Naruto merangkul format film daripada pendekatan TV One Piece.
Film live-action Naruto akan memiliki tantangan untuk mengatasi membawa cerita asli ke layar lebar, mulai dari menyesuaikan semua alur cerita dan karakter ke dalam perjalanannya hingga menangkap humor anime. Namun, dengan tim kreatif yang berdedikasi dan bersemangat di belakang kemudi, film ini mungkin dapat melakukan keadilan materi sumbernya. Itu bahkan bisa memperbaiki cerita Masashi Kishimoto di satu area, memperbaiki keluhan karakter yang ada sejak seri dimulai pada tahun 2002.
Film Live Action Naruto Dapat Memperbaiki Pendekatan Anime Terhadap Karakter Wanita
Seri aslinya kurang memanfaatkannya
Manga dan anime Naruto memiliki banyak kekuatan dalam hal karakter, tetapi keduanya menawarkan penggambaran yang salah dari gadis dan wanita yang hadir dalam kehidupan Naruto. Meskipun Naruto memasukkan Sakura dalam trio utamanya, dia tidak diragukan lagi adalah karakter utama yang paling kurang dimanfaatkan.
Serial ini sangat berfokus pada persaingan Naruto dan Sasuke, mengesampingkan Sakura dan memberinya lebih sedikit kesempatan untuk mengembangkan kemampuan pada tingkat yang sama dengan rekan-rekannya. Sakura juga bukan satu-satunya karakter wanita yang diturunkan ke latar belakang Naruto; Faktanya, kebanyakan dari mereka melakukannya.
