Network
GALAMEDIANEWS - Polemik yang melibatkan Ummi Pipik terus bergulir. Postingan Ummi Pipik yang sedang ramai diperbincangkan di sosial media instagram.
Kali ini, putra Ummi Pipik, Abidzar, menjadi sorotan setelah memposting permintaan maaf atas kontroversi yang melanda ibunya di media sosial Instagram.
Dalam permintaan maaf yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya, Abidzar menegaskan permintaan maafnya atas perbincangan yang mencuat ke permukaan.
"Saya mewakilkan keluarga meminta maaf atas apa yang telah terjadi dan sedang jadi bahan perbincangan semua orang. Saya sangat amat mengerti kesalahan yang dibuat, memang tidak pantas untuk kamu melontarkan kalimat atau fitnah itu," tulis Abidzar.
Pernyataan Abidzar juga berisi permohonan maaf kepada berbagai pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam kontroversi tersebut.
Mulai dari pak Prabowo dan Mas Gibran, para pendukung 02, hingga kepada orang-orang yang merasa tersinggung atas peristiwa ini.
Abidzar menutup permintaan maafnya dengan harapan agar hal ini menjadi pembelajaran berharga bagi dirinya dan keluarga dalam menjaga etika, adab, dan moral.
Baca Juga: Umi Pipik Posting Permintaan Maaf di Instagram: Apa yang Terjadi?
Tak butuh waktu lama bagi postingan Abidzar untuk menjadi pusat perhatian. Hanya dalam waktu satu jam, lebih dari 4 ribu komentar netizen membanjiri unggahan tersebut.
Respon dari netizen pun beragam, dari yang menghormati langkah Abidzar hingga yang mempertanyakan alasan mengapa Abidzar yang meminta maaf atas ibunya.
Tidak sedikit pula netizen yang merasa heran dengan keputusan Abidzar untuk meminta maaf atas kontroversi yang menimpa ibunya.
"Tapi hrsnya bkn km yg meminta maaf, tp umi kamu krna yg membuat statement tsb dan menggiring opini publik dri awal umi pipik.," komentar @gi******sl
“ Besok-besok kalau capres GK usah ngejak Anies karena memecahkan bela rakyat.. menang atau kalah sudah biasa seharusnya pendukung satu legowo tidak semua orang suka Ama Anies . masyarakat itu banyak .kalau NMR 02 menang berarti itu pilihan masyarakat “ komentar @oc******mu
“ Halahhh udah ahh hilang respect sama kamu sekeluarga bii????” komentar @as**** " Knp harus minta maaf @abidzar , umi pipik punya hak utk bersuara, beliau bukan pejabat negara , aparatur negara ato ASN.. tidak perlu ada klarifikasi .. banyak kok influenser yg kampanye jelek²in paslon yg bukan mereka pilih.. klo pake klarifikasi apalagi smp minta maaf artinya beliau salah dan menurut sebagian orang yg sama pilihan dgn beliau tdk akan bilang salah, itu hak beliau menyuarakan kecurangan.. dan km walopun tdk sepaham dgn umi, shrsnya km bela umi mu dgn tdk bikin statemen klarifikasi dan mnt maaf.. bela umi mu dgn bicara baik² tanpa harus bikin komen di sosmed.. " komentar @bunda********
Lalu Abidzar pun mengomentari komentar tersebut dengan bijak " dan apakah saya akan diam saja ketika ibu saya di hujat di instagram nya? Apakah dengan saya tidak bikin klarifikasi atau pun saya berdiskusi sama ibu saya akan membuat mereka stop menghujat ibu saya?
Memang demokrasi itu ada. Semua orang berhak untuk berbicara atau pun membela yang mereka suka.
Tapi demi kenyaman dan kerukunan semua alangkah baik nya ada minta maaf seperti yang saya dan keluarga lakukan. Klarifikasi ini pun tertuju bagi yang tersinggung! Agar semua tetap rukun dan tidak terpecah belah"
Kontroversi yang melibatkan keluarga Ummi Pipik ini menjadi buah bibir di jagat maya. Media sosial menjadi media utama bagi netizen untuk berekspresi dan menyampaikan pendapat mereka.
Dalam konteks ini, langkah Abidzar untuk meminta maaf diharapkan mampu menenangkan situasi yang memanas serta menjadi titik balik bagi introspeksi diri dan keluarganya dalam menjaga etika dan moral di tengah sorotan publik.
Kontroversi ini juga menjadi catatan bagi masyarakat bahwa tindakan dan perkataan yang dilontarkan di media sosial dapat berdampak luas.
Dalam era digital seperti saat ini, sikap bertanggung jawab dalam bermedia sosial menjadi hal yang sangat penting untuk ditekankan.
Sebagai bagian dari proses yang transparan, kita semua berharap agar polemik ini dapat diselesaikan dengan baik dan membawa dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.***
