Network
GALAMEDIANEWS – Ada banyak gaya desain interior rumah, dari mulai yang sederhana hingga yang rumit. Salah satunya yaitu gaya interior rumah postmodernisme. Gaya ini sangat menekankan kebebasan dalam menatanya. Meski demikian, interior rumah tetap terlihat estetis.
“Seperti apa sih interior rumah postmodernisme itu? Pertama-tama hapus dahulu pandangan-pandangan umum. Dari sini, kita mulai bebas menata interior rumah,” tutur Ahmad Arie Kurniawan, seorang desain interior.
Dalam dunia desain, memang ada aturan-aturan umum. Termasuk juga dalam dunia desain interior rumah. Dalam gaya postmodernisme, aturan-aturan umum harus didobrak. Sebabnya, dipandang mereduksi kebebasan dalam berkreativitas.
Baca Juga: Sweet Home 3D: Software Desain Interior Rumah Gratis
“Orang biasanya kalau menata rumah, aturan-aturan umum itu dipakai. Misalnya, sofa harus dekat dengan dinding, jendela harus kotak, bentuk bingkai lukisan harus kotak, jendela harus ada di dinding, ruangan harus kotak bentuknya. Ini semuanya harus didobrak,” katanya.
Meskipun gaya interior rumah postmodernisme menekankan kebebasan berkreasi, kenyamanan harus diperhatikan juga, “Memang bebas, tapi kita harus juga mengutamakan kenyamanannya. Seperti pilih motif corak yang kita sukai. Kalau nggak nyaman, buat apa dipakai,” tuturnya.
Meskipun menekankan kebebasan, kemampuan mendesain interior rumah tak lantas tak dibutuhkan sama sekali. Kemampuan ini tetap dibutuhkan agar menghasilkan desain interior rumah yang nyaman dan berkarakter.
Baca Juga: 3 Tips Menata Isi Lemari Kaca, Buat Interior Lebih Menawan
“Bebas dan tepat, intinya begitu gaya interior rumah postmodern ini. Dasar-dasar desain interior rumah harus paham dahulu. Seperti atur garis-garis semu. Kalau menata interior rumahnya benar, ini interiornya menjadi lebih nyaman dan berkarakter. Nggak terlihat terlalu umum,” katanya.
Ahmad pun menyebut bahwa inspirasi pun penting. Inspirasi memudahkan menemukan ide. “Inspirasi juga harus ada. Misalnya, dapat inspirasi jendela yang posisinya ditempatkan miring. Kalau saya sih, dari sini, muncul ide buat jendela yang bingkainya zig-zag, segitiga, trapesium.” ujarnya.
