Mengatasi Tantrum pada Si Kecil,Apakah Tantrum Hal Normal?

9 Februari 2024, 22:25 WIB
Ilustrasi ekspresi anak ketika mengalami tantrum. /pinters/

GALAMEDIANEWS - Tantrum suatu kondisi dimana saat anak mengeluarkan emosinya dengan mengekspresikan dengan cara menangis kencang dan berteriak sekeras-kerasnya. Terkadang diiringi dengan memukul,berguling-guling di lantai, sampai melempar barang. 

Apakah tantrum itu hal yang normal?Tantrum adalah hal normal dan merupakan bagian dari tahapan perkembangan anak. Sayangnya, anak sering kali tantrum tanpa mengenal tempat dan situasi.

Secara umum, tantrum pada anak biasanya terjadi pada anak yang masih berusia 1-4 tahun karena ke tidak mampuan anak dalam menjelaskan apa yang menjadi keinginannya.

Baca Juga: Setelah Lahiran Ibu Pasti Kena Baby Blues, Mitos atau Fakta?

Durasi rata-rata tantrum berdasarkan usia :

2 menit (usia 1 tahun)

4 menit (usia 2-3 tahun)

5 menit (usia 4 tahun)

Frekuensi Tantrum/minggu :

8x pada usia anak 1 tahun

9x pada anak usia 2 tahun

6x pada anak usia 3tahun

5xpada anak usia 4 tahun

Cara mengatasi anak tantrum pertama biarkan saja,biarkan si kecil meregulasi emosi nya sendiri,sekitar 10-15 menit.Biarkan si kecil mengekspresikan emosi nya dan menyelesaikan tantrum nya sendiri.

Ibu tidak usah memaksa anak untuk diam atau di alihkan perhatian nya.contoh nya "itu ada cicak " atau "jangan nangis nanti di gigit semut" jika di alihkan perhatian nya,anak tidak akan puas untuk meluapkan emosi nya yang pada akhirnya dia tidak bisa untuk mengatur atau meregulasikan emosi nya sendiri.

Baca Juga: Simak! Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk pada Anak

Jika anak sudah terlihat reda,ibu boleh menghampiri si anak untuk memberitahu si kecil ,apa yang dia rasakan,apakah anak sedang sedih,marah,atau kecewa.

Yang ke tiga ibu boleh memeluk si anak,agar tenang,lalu di jelaskan cara mengontrol emosi.contohnya jika si anak sedang mengantuk ,marah marah pada si anak itu tidak menyelesaikan dan menghilangkan rasa ngantuknya.Beri tau si kecil apa yang semesti nya di lakukan.

Rudolph Dreukurs seorang pakar pengasuhan anak menekankan bahwa alasan utama yang menyebabkan anak-anak berperilaku buruk ialah keputusasaan. Anak-anak yang putus asa seringkali menuntut perhatian yang tidak semestinya.

Orang tua biasanya menanggapinya dengan mencoba memaksakan kehendak mereka terhadap anak-anak, yang menyebabkan orang tua terjebak didalam siklus ini, dan benar-benar menghukum anak atas perilaku mereka yang buruk.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: tiktok @bicaraasikecil

Tags

Terkini

Terpopuler