Pekan Imunisasi Dunia, Dinkes Jabar Targetkan 95 Persen Balita Sudah Diimunisasi Dasar

- 22 April 2022, 17:15 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi pada Pekan Imunisasi Dunia (PID) di Gedung Sate, Jln. Diponegoro, Kota Bandung, Jumat, 22 April 2022./Rio Ryzki Batee/Galamedia
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi pada Pekan Imunisasi Dunia (PID) di Gedung Sate, Jln. Diponegoro, Kota Bandung, Jumat, 22 April 2022./Rio Ryzki Batee/Galamedia /

GALAMEDIA - Dinas Kesehatan Jawa Barat menargetkan 95 persen balita di wilayah Jabar sudah diimunisasi dasar, seperti campak rubela, BCG, dan polio.

Mengingat capaian imunisasi di Jawa Barat masih belum mencapai target. Hal tersebut, diperparah dengan situasi pandemi virus korona yang belum berakhir.

"Jadi jumlahnya masih di bawah 90 persen, meski sudah di atas 80 persen," Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi pada Pekan Imunisasi Dunia (PID) di Gedung Sate, Jln. Diponegoro, Kota Bandung, Jumat, 22 April 2022.

Menurutnya imunisasi merupakan kewajiban bagi anak balita apalagi yang baru lahir. Selain sesuai berdasarkan aturan, kewajiban ini pun karena imunisasi sangat diperlukan untuk kesehatan anak.

Baca Juga: Jelang Lebaran 2022 Permintaan Bungkus Ketupat Mulai Meningkat

"Imunisasi itu untuk membentuk antibodi di tubuh. Untuk kekebalan tubuh," ujarnya.

Dikatakannya kekebalan tubuh yang dimiliki hampir semua balita akan membentuk kekebalan komunal sehingga bisa meminimalisasi risiko penyebaran penyakit tersebut.

"Kalau kita tidak imunisasi, akan besar risiko terkena penyakitnya," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak ragu memberikan imunisasi pada anak.

"Ini penting, untuk kesehatan kita semua. Dan imunisasi itu aman, tidak berbahaya, tidak ada yang meninggal karena imunisasi," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Asisten Daerah Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, meminta pemerintah daerah agar aktif dalam mendata perkembangan anak, termasuk menyangkut imunisasi.

Baca Juga: Update Penetapan NIP CPNS, NI PPPK Guru dan PPPK Non Guru 2021 per 22 April 2022 Resmi BKN

Menurutnya, aparat terbawah seperti di tingkat desa harus memiliki data dan informasi balita mana saja yang sudah dan belum diimunisasi.

"Kita pastikan agar imunisasi ini bagian penting dari tumbuh kembang anak, agar mereka jadi bagian dari yang berkualitas.

Para kades harus pastikan anak-anaknya (balita) ada berapa, berapa yang sudah diimunisasi dan di mana saja," ucapnya.

Ketua TP PKK Jawa Barat, Attalia Praratya, menjelaskan bahwa orangtua tidak perlu khawatir dalam mengimunisasikan anaknya. Sehingga memastikan hal tersebut sangat penting untuk kesehatan anak.

"Jadi, anak yang sebelum diimunisasi punya banyak penyakit, ada infeksi, setelah diimunisasi lengkap, kini sehat, kekebalan tubuhnya kuat," terangnya.

"Meski Arka (anak balitanya) dikelilingi orang dewasa, bahkan ada yang covid, tapi dia kekebalan tubuhnya kuat, sehingga tidak tertular," tambahnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah