Sisa-Sisa Kemampuan Radja Nainggolan Harus Dioptimalkan Bhayangkara FC

- 5 Desember 2023, 16:07 WIB
Radja Nainggolan, Pemain Baru Bhayangkara Presisi FC
Radja Nainggolan, Pemain Baru Bhayangkara Presisi FC /Antaranews/ Hernawan Wahyudono/

GALAMEDIANEWS – Radja Nainggolan resmi menjadi pemain Bhayangkara Presisi FC. Kehadirannya tentu meramaikan panggung kompetisi BRI Liga 1. Namun, karena usianya 35, tak sedikit kalangan yang mengkhawatirkan kondisi fisiknya. CEO Bhayangkara Presisi FC Sumardji mengaku tak mengkhawatirkan hal tersebut.

Ditinjau dari situs Whoscore, memang ada penurunan signifikan permainan berdarah Batak berpaspor Belgia ini. Salah satu faktornya yaitu menurunnya kualitas fisik mantan pemain klub Italia AS Roma dan Inter Milan ini.

Whoscore menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pemain berdasarkan data-data statistik dari dua musim terakhir yang dijalani pemain yang bersangkutan.

Pada tahun 2014, Radja Nainggolan termasuk seorang gelandang yang tangguh. Saat itu, masih memperkuat klub Italia Serie A AS Roma.

Baca Juga: Skill Radja Nainggolan yang Wajib Diwaspadai Tim BRI Liga 1

Whoscore mencatat ia memilki nilai very strong dalam hal membantu pertahanan. Selain itu, memiliki nilai strong dalam hal passing, mempertahankan bola saat berebut dengan lawan, dan tackling. Sedangkan kelemahannya yaitu dalam hal umpan silang yang bernilai weak.

Sembilan tahun kemudian, seiring bertambahnya usia, kemampuan-kemampuan tersebut menghilang. Radja hanya memiliki nilai very strong dalam hal umpan terobosan dan nilai strong dalam bal eksekusi bola mati.

Sedangkan kelemahannya yaitu memiliki nilai very weak dalam hal tackle, dan memiliki nilai weak dalam hal passing dan duel udara.

Statistik adalah fakta yang tak dapat dipungkiri. Dari data-data statistik yang disajikan, memang ada penurunan kualitas permainan.

Dengan demikian, pelatih Bhayangkara Presisi FC harus mampu mengoptimalkan sisa-sisa kemampuannya. Misalnya, menempatkan Nainggolan sebagai gelandang serang. Hal ini berdasarkan kemampuannya yang baik dalam hal umpan terobosan.

Karena berada di posisi gelandang serang, posisinya dengan pemain depan menjadi lebih dekat. Situasi membuay umpan terobosan menjadi lebih akurat.

Bila ditempatkan sebagai gelandang serang yang merupakan posisi aslinya  berdasarkan data-data statistik tersebut, sebenarnya berisiko bagi tim. Bila melakukan tackling, berisiko berujung kartu. Bila melakukan passing saat build up serangan, berisiko dipatahkan lawan.

Begitu pun saat terjadi duel udara. Seorang gelandang bertahan memang harus mampu menang duel udara.

Dalam konferensi pers perkenalan dirinya pada Hari Senin 4 Desember 2023, Radja Nainggolan menyebut bahwa akan gantung sepatu bila tak memperkuat Bhayangkara Presisi FC. Hal ini memang logis sebabnya, ia memang sudah memasuki masa pensiun.

Tim berjuluk The Guardian saat ini berada di zona degradasi klasemen BRI Liga 1. Nah, apakah Radja Nainggolan akan menyelamatkan Bhayangkara Presisi FC dari jerat degradasi?***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Whoscored.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah