GALAMEDIANEWS - Pihak Adidas baru-baru ini menghapus nomor 44 dari jersey Timnas Jerman, karena sorotan tajam terhadap simbol Nazi dan menegaskan bahwa mereka menentang kekerasan dan kebencian dalam segala bentuk apapun.
Jerman sendiri akan menjadi tuan rumah Euro 2024 pada musim panas ini, tetapi desain jersey mereka yang dirancang oleh Adidas menjadi viral di sosial media untuk semua alasan yang salah dengan menyoroti kelemahan desain yang penting.
Nomor 44 dalam jersey Timnas Jerman memiliki beberapa kemiripan dengan simbol yang digunakan Nazi Schutzstaffel (SS) di era perang dunia kedua. SS memainkan peran penting di Gestapo, polisi rahasia Hitler dan Holocaust, yang dimana jutaan masyarakat Yahudi dan lainnya dibunuh di kamp pelatihan.
Baca Juga: Dikaitkan Jadi Pelatih Baru Liverpool, Roberto De Zerbi Bahas Masa Depannya di Brighton
DFB Menjadi Pihak Yang Bertanggung Jawab Atas Salah Satu Kontroversi Tersebut
Adidas sangat menolak saran apapun, hal itu disengaja dan memutuskan untuk memblokir personalisasi jersey dan melarang penggemar untuk membeli jersey dengan nomor 44. Sementara itu, mereka menyebut bahwa DFB menjadi pihak yang bertanggung jawab atas salah satu kontroversi tersebut.
“DFB (PSSI-nya Jerman) dan mitranya 11teamsports bertanggung jawab atas desain nama dan nomor. Kami telah memblokir personalisasi kaos di toko online kami,” kata juru bicara Adidas Oliver Bruggen kepada Bild sebagaimana yang dikutip dari Metro UK pada Rabu, 3 April 2024.
“Orang-orang dari sekitar 100 negara bekerja di adidas, perusahaan kami mendukung promosi keberagaman dan inklusi, dan sebagai perusahaan kami secara aktif berkampanye melawan xenofobia, anti-Semitisme, kekerasan, dan kebencian dalam segala bentuk,” tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Ditahan Imbang oleh West Ham dengan Skor 1-1
Ahli Sejarah Michael Konig Yang Pertama Kali Mengangkat Isu Simbolisme
Menurutnya, upaya apapun untuk mempromosikan pandangan yang memecah-belah atau eksklusif bukanlah bagian dari nilai-nilai Adidas sebagai sebuah merek. "Kami dengan tegas menolak segala anggapan bahwa ini adalah niat kami. Perusahaan kami mendukung keberagaman dan inklusi,” tutur Bruggen menjelaskan.