Jawa Barat Pusat Wisata : Titirah

- 14 Mei 2024, 09:34 WIB
SYABAR SUWARDIMAN, S.Sos., M.Kom Penikmat Wisata
SYABAR SUWARDIMAN, S.Sos., M.Kom Penikmat Wisata /Istimewa /

GALAMEDIANEWS - Wisata dan healing adalah dua hal yang berbeda.  Namun sekarang berwisata dianggap sebagai healing.  Tidak salah karena mungkin sebagian masalah untuk sementara bisa dilupakan atau setidaknya lepas dari rutinitas yang membosankan.

Wisata dengan staycation, dianggap bisa mengobati kelelahan psikologis.  Padahal menurut Psikolog UGM, Galang Lufityanto, S.Psi., M.Psi., Ph.D., dikutip dari laman resmi UGM, menyebutkan ada salah kaprah tentang konsep healing yang berkembang di masyarakat. Konsep penyembuhan saat ini dimaknai dengan liburan atau staycation. Padahal penyembuhan adalah proses penyembuhan diri secara psikologis. 

Galang menjelaskan liburan bisa menjadi pilihan penyembuhan apabila masalah yang dihadapi terkait dengan padatnya pekerjaan sehingga tidak punya waktu untuk beristirahat. Healing dengan liburan atau staycation menjadi cara yang pas untuk mengatasi kelelahan kerja atau burn out.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia menghadapi berbagai macam masalah dari yang ringan sampai dengan yang berat.  Dampaknya bahkan ada yang terusmenerus mengganggu psikologis individu manusia.  Sakit batin ini tidak bisa sembuh dengan hanya melakukan staycation selama masalah pokoknya tidak diselesaikan.  Marah pada atasan, rasa marah pada rekan sejawat mungkin sesaat hilang saat melakukan staycation.  Pulang dari staycation kita bertemu lagi dengan atasan, dengan rekan sejawat, timbul lagi gangguan emosi. Jadi menurut Galang agar selesaikan dahulu masalah pokoknya.

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata di Ciwidey Terbaik 2024 Dengan Pemandangan Alam Natural, Incaran Wisatawan

Namun ada juga luka batin yang butuh proses lama untuk penyembuhannya.  Dikhianati pasangan, putus cinta, diriksak baik langsung maupun melalui medsos, kecewa karena gagal seleksi dan masalah pribadi lainnya.  Proses penyembuhan tergantung kekuatan individunya.  Dalam proses penyembuhan inilah budaya Sunda memiliki konsep titirah.  Titirah atau tetirah adalah pergi ke tempat lain untuk memulihkan kesehatan batin (terutama) dan juga tubuh secara fisik.  Jadi secara konsep lebih luas dari healing, karena sudah pasti ketika titirah proses penyembuhannya harus pindah tempat.

Contoh Baik Titirah: Ade Londok

Masih ingat dengan Ade Londok?  Ade Londok adalah sosok yang memviralkan odading Mang Oleh yang jualan di Jalan Baranangsiang Bandung.  Ucapannya yang terkenal  “rasanya seperti anda menjadi Iron Man”.  Ade Londok tidak lama kemudian mendapat hujatan dari netizen, saat dirinya mulai terkenal dan tampil di televisi. Hujatan yang dia terima karena melakukan kesalahan terhadap komedian Malih Tongtong.  Dirinya kemudian menarik diri secara total dari dunia hiburan dan kembali menjadi tukang jahit di Pasar Kosambi Bandung.  Namun ternyata tanpa disadari dia mengalami halusinasi dan terjatuh di tangga.  Meskipun secara mental Ade Londok menyatakan bahwa hujatan netizen menjadi bekal penghapus dosa dan akan berbalik ke penghujatnya, tetap saja secara mental karena tidak ada dukungan dia mengalami halusinasi.

Untuk menyembuhkan luka batinnya keluarga Ade kemudian membawanya pulang untuk titirah di kampung halamannya.    Dia dijauhkan dari berita-berita,  berinteraksi dengan intens dan loma (akrab) dengan masyarakat sekitar.  Dengan dukungan keluarga, ajengan (kiai) perlahan Ade Londok sembuh dari luka batinnya.

Seingat penulis yang dari kecil hidup di tatar Sunda,  titirah ini menjadi tradisi yang sangat kuat.  Biasanya jika ada kerabat yang sedang terkena masalah maka akan diajak untuk titirah ke tempatnya yang jauh dari kota.  Rumah nenek jika berada di luar kota adalah tempat terbaik untuk titirah.

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah