TKN Prabowo - Gibran Protes Film Dirty Vote Berisi Kebencian, TPN Ganjar - Mahfud Minta Jangan Baper

- 12 Februari 2024, 18:15 WIB
Instagram.com/@prabowo
Instagram.com/@prabowo /

GALAMEDIANEWS - Film Dirty Vote baru saja rilis di YouTube, namun TKN Prabowo dan Gibran justru merasa tak terima dan memprotes penanyangan film tersebut. Berbeda dengan capres lain, TKN Prabowo dan Gibran menyebut film Dirty Note hanya berisi fitnah tanpa adanya fakta yang menadasar.

Film dokumenter Dirty Vote ini baru saja diluncurkan di YouTube pada Minggu, 11 Februari 2024 dan langsung mendapatkan reaksi yang tak terduga dan memiliki jutaan penonton.Film ini berisikan tentang kecurangan pemilu dan rakyat diminta untuk cerdas dalam memilih pemimpin.

Film itu memiliki durasi sekitar 1 jam 57 menit. Film ini menampilkan 3 pakar dan praktisi hukum yakni, Zainal Arifin Mochtar dari UGM, Feri Amsari dari Unand, dan Bivitri Susanti dari STH Jentera. Ketiganya, menceritakan mengenai upaya pemerintah dalam memenangkan salah satu paslon dalam Pilpres 2024.

Dengan, adanya 3 pakar tersebut, mereka menyatakan pendapatnya mengenai pilihan rakyat menentukan nasib bangsa. Namun, Wakil Ketua TKN Prabowo dan Gibran, yakni Habiburokhman langsung menyatakan pandangannya mengenai film tersebut setelah beberapa saat ditayangkan.

Bahkan, ia menilai film yang diluncurkan itu hanya bertujuan untuk menurunkan martabat Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilangsungkan pada Rabu, 14 Februari 2024. Ia, menganggap narasi yang ada dalam film Dirty Note hanya berdasarkan asumsi belaka dan tidak menggunakan bukti konkret.

Baca Juga: Bedah Film Dirty Vote, Feri Amsari Ungkap PSI Jadi Partai Pertama yang Ajukan Permohonan Uji UU Pemilu

“Sebagian besar itu yang disampaikan dalam film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi yang sarat akan kebencian dan sangat asumtif, sangat tidak ilmiah sekali,” ucap Habiburokhman dikutip dari Tiktok @bitvofficial pada Senin, 12 Februari 2024. 

“Saya sekarang mempertanyakan kapasitas tokoh yang ada film itu, dan saya kok merasa memang seperti tidak ada tendensi, keinginan untuk mendegradasi pemilu dengan adanya narasi yang sangat tidak berdasar,” ujar Habiburokhman lagi melanjutkan.

Menanggapi perkara tersebut, TPN Ganjar dan Mahfud juga ikut mengomentari mengenai film “Dirty Note”. Menurut, Deputi Hukum TPN Ganjar dan Mahfud, yakni Todung Mulaya film itu malah mengingkatkan akan adanya pelanggaran pemilu.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Tiktok @bitvofficial [email protected]


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah