Kisah Haru Pengalaman Komedian Asal Bandung Berjuang Melawan Covid-19

- 21 Desember 2020, 14:16 WIB
Popon Poningsih
Popon Poningsih /whatsapp

Mendengar perkataan Ketua RT, Popon pun naik pitam dan merasa sedih, karena secara tidak langsung dia dan keluarganya telah dikucilkan oleh para tetangganya dan oleh pihak RT dan RW. Setelah melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas Coblong, akhirnya tiga anggota keluarganya yang harus isolasi mandiri di luar (di Hotel Utar) menyusul adiknya yang telah lebih dulu diisilasi mandiri disana.

Walaupun sudah dinyatakan negatif oleh pihak puskesmas, Popon dan keluarga tetap mendapat perlakukan tidak mengenakan dan teatp dikucilkan oleh para tetangganya, apalagi yang bagi dinyatakan positif. Bantuan yang diberikan oleh pihak luar (tetangga dan RT)/RW) kebanyakan ada yang dilempar ke depan pintu tanpa berkata apa-apa.

Baca Juga: Keluarga Enam Laskar FPI Ngaku Dapat Teror, Komnas HAM: Ini Menjadi Atensi Kita Semua

"Saya sebenarnya tidak butuh bantuan, karena masih mampu malaupun harus kehilangan pekerjaan dan harta benda yang dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Saya merasa tidak enak kalau harus dibantu, apalagi cara memberi bantuannya dengan cara seperti itu. Hal itu seperti itu lebih sakit dari penyakit Cobid-19 itu sendiri. Kami sekeluarga adalah orang, bukan binatang. Hargailah layaknya orang sehat seperi lainnya. orang yang terkena Covid-19 bukanlah aib," jelasnya.

Popon mengakui jika banyak tawaran pekerjaan sebagai MC (pembawa acara) di berbagai daerah, akhirnya dilepas dan tidak diterima alias ditolak . Ia berterus terang kepada pemberi pekerjaan jika ada anggota keluarganya yang positif terpapar Covid-19. Popon lakukan hal itu, agar dirinya tidak dituduh sebagai carieer (pembawa) virus Covid-19 ke daerah lain.

"Saya lakukan itu ikhlas dan bagian dari sosialisasi kepada masyarakat, bahwa sekalipun sehat tapi bisa saja sebagai carieer. Dan saya tidak mau egois dengan hal itu, walaupun saya harus kehilangan pekerjaan, yang penting orang lain sehat, termasuk keluarga saya," ujarnya.

Baca Juga: Cegah Covid-19, PMI dan Unla Gelar Penyeprotan Disinfektan dan Bagikan Paket untuk PHBS  

Sebelum dan sesudah melakukan isolasi mandiri, Popon dan anggota keluarga lainya selalu menjalankan protokol kesehatatan 3M (mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan mengankan masker), terutama saat keluar rumah tidak lepas dari masker. Walaupun saat ini, Popon menjaga diri untuk tidak sering keluar rumah, takut digunjing oleh para tengga, itu yang mambuat lebih sakit.

"Saya sekarang jarang keluar rumah, kecuali ada keperluan mendesak termasuk jika ada pekerjaan," katanya.

Popon berharap pada pemerintah Kota Bandung maupun para pejabat lainnya, janganlah memperhatikan seniman yang banyak duit dengan mengajaknya menjadi pembawa acara atau diajak mensosialisasikan protokol kesehatan 3M di tengah pandemi Covid-19.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x