Network
Saat beranjak dari kasur, Venna merasakan darah mengucur deras dari hidungnya hingga berceceran di perabotan dan lantai kamar hotel.
"Terakhir saya ditindih, saya dikunci (tangan) pakai dahi ditindih. Sampai keras, belum berdarah saya bilang; tolong tolong, patah karena terlalu keras," katanya.
"Jadi saya minta tolong tolong jangan digituin, karena patah. Setelah saya bilang patah, dia lepasin, dan pendarahan itu ngocor seperti air bah," ungkapnya dengan suara serak.
Venna mengatakan hal itu bukan yang pertama kali baginya. Ferry Irawan beberapa kali melakukan tindak kekerasan terhadapnya.
"Kalau emosi dibekap di dorong, kalau istilah tinju itu dipiting," katanya.
Disebutkannya, selama ini Ferry Irawan kerap memanfaatkan kemampuannya dalam seni bela diri untuk melakukan KDRT kepada dirinya.
Baca Juga: KEBAKARAN HEBAT RM Ampera Soekarno-Hatta Merembet ke Ayam Bakar KQ5, Nilai Kerugian Sangat Fantastis
"Karena dia tahu cara mukul agar tidak meninggalkan bekas. Karena iya dia pesilat," jelasnya.
Adik sekaligus pendamping hukum Venna Melinda, Reza Mahastra buka suara soal kronologi kejadian KDRT tersebut.
Disebutkan, Venna berusaha melarikan diri dan kabur keluar dari kamar hotel untuk menghindari perlakuan kasar dari Ferry Irawan.
