GALAMEDIA - Kefir dan yogurt keduanya memiliki tekstur yang hampir mirip begitupun dengan warnanya.
Ini yang kadang membuat orang jadi bingung sebaiknya memilih kefir atau yogurt.
Keduanya diketahui mengandung bahan yang menyehatkan sekaligus berguna untuk kecantikan.
Di Indonesia, kamu masih lebih mudah menemukan yoghurt dibandingkan kefir.
Jika dilihat dari fungsinya, keduanya banyak digunakan untuk menjaga kesehatan pencernaan dan tubuh.
Baca Juga: Sinopsis dan Live Streaming Ikatan Cinta 17 Februari 2021: Pak Surya Marah Besar Mendengar Kejahatan Elsa
Namun ternyata, yoghurt dan kefir punya perbedaan.
Apa saja perbedaan di antara keduanya? Yuk, kita simak penjelasan di bawah ini.
1. Yoghurt
Yoghurt adalah susu yang difermentasikan dengan bakteri. Yoghurt bisa dibuat dari apa saja, mulai susu sapi hingga sari kacang kedelai.
Bakteri yang terkandung dalam yoghurt antara lain streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus.
Saat ini kamu pasti lebih banyak menemui yoghurt dari susu sapi.
Selain itu yoghurt bukan hanya di kenal sebagai minuman saja, tapi ternyata yoghurt lebih di kenal sebagai makanan karena teksturnya yang kental dan mampu bertahan ketika disendok.
Untuk segi rasa yoghurt memilki rasa asam namun tetap enak untuk dinikmati.
Yoghurt juga lebih bisa dibuat berbagai macam rasa, seperti misalnya rasa buah, vanilla, ataupun cokelat.
Baca Juga: Menebak Karakter Seseorang Berdasarkan Warna Favorit, Kuning Ternyata Optimistis Loh
2. Kefir
Kefir mempunyai tekstur yang lebih cair dibandingkan yoghurt. Karena itu, kefir lebih sering disebut minuman.
Bakteri yang terkandung di dalam kefir, di antaranya adalah lactobacillus acidophillus, l bulgaricus, l lactis, bifidobacterium longum, acetobacter aceti, leuconostoc mesenteroides dan s cerevisiae.
Dalam kefir juga mengandung ragi (yeast) yaitu accharomyces kefir dan torula kefir.
Jenis susu yang biasanya digunakan untuk membuat kefir adalah susu sapi, susu kambing atau domba. Dalam segi rasa kefir memiliki rasa asam.
Namun karena ada kandungan ragi di dalamnya, kefir juga memiliki rasa alkohol yang dihasilkan dari fermentasi ragi.
Jika masalah pencernaanmu sudah termasuk parah, kamu lebih baik mencari kefir dibandingkan yoghurt.
Baca Juga: Fiersa Besari Umumkan Kelahiran Putri Pertamanya, Ungkap Asal-usul Nama 'Kinasih Menyusuri Bumi'
Hal itu disebabkan bakteri baik dalam kefir lebih mampu memerangi masalah pencernaan dibandingkan yoghurt.
Kefir menjadi lebih yummy ketika di olah menjadi smoothies, yang dicampur dengan buah-buahan dan cocok banget untuk kesehatanmu.
Setelah membaca ini, kamu jadi ingin mencoba kefir gak?
Atau untuk kamu yang sudah pernah mencoba keduanya, kamu lebih suka yang mana?***