Marie Thomas, Selain Dokter Perempuan Pertama Asli Indonesia juga Mendalami Obstetri dan Ginekologi

17 Februari 2021, 11:35 WIB
Marie Thomas merupakan dokter perempuan pertama asli Indonesia pada 1922. /Wikipedia.org

 

GALAMEDIA – Hari ini Rabu, 17 Februari 2021 Google memasang gambar pada halaman awal pencarian berupa seorang dokter perempuan yang sedang menggendong bayi.

Dilansir Galamedia dari berbagai sumber, setelah ditelusuri ternyata sosok perempuan tersebut merupakan dokter perempuan pertama asli Indonesia.

Marie Thomas lahir di Likupang, Minahasa, Sulawesi Utara pada 17 Februari 1896 dan meninggal di Bukittinggi, Sumatera Barat, 10 Oktober 1966 pada usia 70 tahun.

Perjalanan dirinya sebelum akhirnya menjadi dokter, diawali dengan menempuh pendidikan di Sekolah tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA).

Baca Juga: TERBARU, Harga Emas Hari Ini, Rabu 17 Februari 2021 Kemabli Turun, Antam 2 Gram Rp1.890.000, Saatnya Investasi

Sebelum Marie masuk ke sekolah tersebut, dia beserta ibu dan ayahnya selalu berpindah tempat karena profesi ayahnya merupakan seorang militer yang berdinas di berbagai tempat di Indonesia.

Ayahnya bernama Adriaan Thomas dan ibunya bernama Nicolina Maramis.

Setiap kali berpindah tempat, hal itu menjadi kesempatan bagi Marie untuk mendapat pengalaman masuk sekolah di Sulawesi dan Jawa.

Hingga akhirnya Marie akan disekolahkan di STOVIA, namun awalnya ditolak karena sekolah tersebut tidak pernah menerima murid perempuan.

Baca Juga: Ajari Fadjroel Rachman Cara Tafsirkan Pertanyaan JK Soal Kritik, Tifatul Sembiring: Gini Ya Biar Nggak Bebal

Melihat hal itu, akhirnya muncul Aletta Jacobs, seorang dokter perempuan pertama di Belanda. Aletta mengadukan masalah tersebut ke Gubernur Jenderal Hindia Belanda A.W.F Idenburg .

Atas desakan dari gubernur, akhirnya STOVIA untuk pertama kalinya mau menerima murid perempuan.

Namun STOVIA tidak memfasilitasi agar Marie bisa dipekerjakan oleh Layanan Kesehatan Sipil (Burgerlijke geneeskundige dienst).

Bagi murid perempuan harus membayar masa studinya sendiri. Akhirnya Charlotte Jacobs ahli farmakologi Belanda, saudari perempuan Aletta Jacobs, membantu mendirikan yayasan.

Tujuan pendirian yayasan tersebut berfokus untuk mengumpulkan dana yang akan digunakan untuk menopang pendidikan bagi murid perempuan yang belajar di STOVIA.

Yayasan ini resmi didirikan pada 1 September 1912 atas bantuan usaha dari Marie van Zeggelen dan Elisabeth van Deventer.

Baca Juga: Berulang Tahun Hari Ini? Berikut Makanan Khas Ulang Tahun di Berbagai Negara, Salah Satunya Ghana

Yayasan ini bernama Vereeniging tot Vorming van een Studiefonds voor Opleiding van Vrouwelijke Inlandsche Artsen (SOVIA) atau Perkumpulan untuk Membentuk Dana Studi untuk Pendidikan Dokter Hindia Wanita.

Setelah yayasan tersebut berdiri, Marie Thomas satu-satunya perempuan yang memulai studinya bersama 200 murid laki-laki lainnya pada September 1912.

Masa studi Marie berjalan selama 10 tahun. Dia akhirnya lulus di STOVIA pada 1922 dengan spesialisasi sebagai dokter obstetri dan ginekologi.

Obstetri adalah ilmu bedah yang khusus mempelajari cara memperlakukan wanita hamil, melahirkan dan memperlakukan bayi.

Ginekologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai seputar penyakit sistem reproduksi wanita.

Baca Juga: 17 Februari 2020: Wander Luiz Cetak Gol Saat Ulang Tahun, Persib Tekuk PSS Sleman

Pasca lulus, Marie bekerja di rumah sakit bernama Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ) yang sekarang dikenal sebagai Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Pada 16 Maret 1929, Marie akhirnya menikah dengan pria asli minang yakni Mohammad Joesoef.

Marie dan Joesoef hingga akhir hayatnya tinggal di Fort de Kock atau Bukittinggi dan mendirikan sekolah kebidanan pertama di Sumatera pada 1950.***

 

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler