Jangan Sampai Lewat! Inilah Keutamaan Serta Perbedaan Puasa Arafah dan Tarwiyah, Ganjaran Pahala Melimpah

19 Juni 2023, 11:12 WIB
Keutamaan dan Perbedaan Puasa Arafah dan Tarwiyah /Freepik/ Ilustrasi puasa Arafah & Tarwiyah/

GALAMEDIANEWS- Puasa pada bulan Dzulhijjah hukumnya adalah sunnah. Meski begitu, pahala yang didapatkan dari puasa tersebut sangatlah besar.

Puasa pada bulan Dzulhijjah tersebut ada beberapa kategori, yang pertama ada puasa Dzulhijjah itu sendiri, puasa Arafah dan puasa Tarwiyah.

Kita sendiri masih bingung apa yang dimaksud dengan puasa Arafah dan puasa Tarwiyah yang keduanya memang memiliki pahala yang sangat melimpah.

Baca Juga: Indonesia Sukses Luncurkan Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1)

Dikutip dari mtsalistiqomah.sch.id oleh Galamedianews pada Senin, 19 Juni 2023 berikut penjelasan mengenai puasa Arafah dan Tarwiyah:

Puasa Arafah:

Puasa arafah merupakan sebuah ibadah yang hukumnya sunnah tahunan yang dikerjakan bertepatan dengan hari Arafah yakni tanggal 9 Dzulhijjah. Pelaksanaan puasa tersebut dilakukan bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

Sedangkan bagi orang yang sedang melakukan ibadah haji, tidak disunnahkan untuk berpuasa pada hari Arafah. Pasalnya pada hari tersebut, disana sedang melaksanakan wukuf.

Namun perlu diketahui bahwa dianjurkannya puasa sunnah arafah ini tidak disebabkan karena sedang melaksanakannya wukuf orang-orang yang sedang beribadah haji di padang arafah, tetapi disebabkan karena datangnya hari arafah.

Baca Juga: Simak di Sini! Keutamaan Puasa Sunnah di 9 Hari Pada Bulan Dzulhijjah, Ini Penjelasan Buya Yahya

Karena tidak dapat dipungkiri ternyata waktu antara indonesia dan mekkah berbeda, bahkan perbedaan tersebut mencapai 4 sampai 5 jam.

Sementara untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah tidak bisa tergantung pada waktu negara Iain tetapi harus mengikuti waktu negara masing-masing baik itu hitungan jam atau waktu awal penanggalan bu|an, sama juga dengan amalan lainnya beberapa contohnya seperti dhuha, sholat tasbih, tahajud dan semisalnya.

Keutamaan puasa hari Arafah ini sangat istimewa, dimana pada saat itu merupakan puncak puncak dari berkumpulnya orang-orang yang beribadah haji untuk wukuf di arafah tepatnya sehari sebelum hari raya Idul Adha.

Sementara di sisi Iain, umat islam seluruh dunia menyambut hari arafah dengan melaksanakan puasa sunnah, kecuali mereka-mereka yang belum tahu dan tidak percaya bahwa hari arafah adalah waktu yang sangat di unggulkan, maka untuk itu menghafal niat puasa idul adha menjadi sebuah keharusan.

Keutamaan puasa Arafah sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa untuk puasa arafah bisa menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang, sebagaimana bunyi haditsnya yaitu:

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR.Muslim no. 1162)

Puasa Tarwiyah:

Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 dzulhijjah atau sehari sebelum puasa arafah sebelum Idul Adha. Sebagaimana tercantum dalam salah satu hadits yang artinya:

"Bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun".

Baca Juga: Liburan Telah Tiba! 7 Tempat Wisata di Ciwidey Bandung, View Bagus, Instagramable, Cocok Untuk Healing

akan tetapi peringkat dari hadits ini dhoif atau tidak kuat riwayatnya, dan para ulama sepakat bahwa boleh mengamalkan hadits dhoif hanya dalam rangka fadhailul a'mal (untuk memperoleh keutamaan) selagi hadits tersebut tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.

Keutamaan puasa pada hari Tarwiyah, 8 Dzulhijjah 1444 H.  maka akan memperoleh pahala yang tidak diketahui besarnya kecuali oleh Allah SWT.

Keutamaan puasa pada hari Arafah, 9 Dzulhijjah 1444 H. Barang siapa berpuasa pada hari itu puasanya menjadi tebusan dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Itulah keutamaan dan perbedaan dari puasa Tarwiyah dan Arafah di bulan Dzulhijjah. Semoga kita bisa melaksanakan puasa tersebut dengan penuh kelancaran dan keikhlasan agar senantiasa kita mendapatkan pahalanya yang melimpah.***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: mtsalistiqomah.sch.id

Tags

Terkini

Terpopuler