Tidak Selalu dengan Hadiah, Inilah Cara Mudah Mengapresiasi Prestasi Anak

28 Agustus 2023, 11:30 WIB
Apresiasi prestasi anak tidak harus selalu berupa hadiah /Pexel/ Vantha Thang/

GALAMEDIANEWS - Apresiasi adalah hal yang dibutuhkan oleh anak dari kita sebagai orang tua atas segala prestasi dan kemajuan yang anak dapatkan.

Banyak orang tua yang menginginkan anaknya tumbuh dan menjadi anak yang berprestasi. Namun, banyak yang tidak memahami bagaimana cara untuk mengapresiasi prestasinya.

Jangan sampai kita sibuk dan lupa dengan kebutuhan mereka yang satu ini. Karena dengan memberikan apresiasi akan menambah dan memotivasi anak semakin maju dan berprestasi.

Bentuk apresiasi biasanya diberikan melalui hadiah yang diberikan dari orang tuanya. Hadiah tersebut biasanya berupa barang atau bersifat yang menjadikan anak menjadi manja.

Dilansir dari akun instagram @psikologianak.ig oleh Galamedianews pada Senin, 28 Agustus 2023, bahwa memberi apresiasi atas merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh orang tua.

Setelah berusaha bersikap baik dan belajar dengan tekun, rasa bangga orang tua terhadap anak biasanya terwujud dalam bentuk pujian hingga membelikan hadiah.

Namun, tidak selamanya hadiah berupa barang baik untuk anak. Pemberian yang diterima anak justru akan menimbulkan kebiasaan buruk jika terlalu dibiasakan, bahkan cenderung memanjakan anak.

Terlalu mengandalkan hadiah sebagai wujud apresiasi adalah cara pandang yang keliru. Apresiasi sebaiknya diusahakan dalam bentuk cinta yang tanpa syarat. Jika orang tua menjanjikan anaknya hadiah apabila berhasil melakukan sesuatu yang baik, maka itu namanya bersyarat.

Bentuk apresiasi yang baik seharusnya bisa diungkapkan orang tua melalui perkataan dan tindakannya yang menunjukkan adanya rasa sayang yang tulus pada anak.

Ketika orang tua mengatakan, “I Love you” dengan perasaannya yang damai dan penuh cinta, maka resiliensi akan terbentuk dengan sendirinya.

Resiliensi adalah kemampuan anak untuk beradaptasi, menilai suatu hal dengan pola pikirnya sendiri. Meningkatkan kemampuan diri dan tetap tangguh dalam menghadapi situasi yang sulit sekalipun.

Apabila resiliensi pada anak telah terbentuk dengan baik, maka anak akan merasa dicintai oleh keluarganya dengan tulus.

Jika resiliensi pada anak terbangun dengan cara yang baik, maka saat anak ditanyakan perihal apa yang mereka punya, anak akan menjawab “saya mempunyai keluarga yang mencintai saya”. Hak itu menandakan baginya keluarga lebih berarti daripada hadiah yang diberikan kepadanya.

Hadiah atau yang bisa disebut dengan imbalan sebetulnya mengajarkan anak untuk menjadi berperilaku baik asalkan mampu mendapatkan apa yang ia inginkan.

Bisa saja imbalan akan membuat anak berperilaku baik dan tidak adanya rasa tulus dalam hatinya. Ketika penghargaan atau hadiah berupa barang yang diberikan kepada anak justru dijadikan cara utama untuk memotivasi anak-anak, maka yang akan terjadi rupanya tak sama dengan apa yang dibayangkan orang tua.

Anak-anak yang terbiasa mencari hadiah melakukan suatu hal yang baik, akan terus mencari hadiah tersebut untuk kesempatan-kesempatan selanjutnya.

Itulah cara lain untuk memberikan apresiasi prestasi anak yang tidak melulu dengan berupa hadiah barang.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Instagram @psikologianak.ig

Tags

Terkini

Terpopuler