Kenali Toxic Parenting: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Dampaknya

4 September 2023, 14:59 WIB
Ilustrasi toxic parenting; pengertian, ciri-ciri, dan dampaknya  /pexels/@KetutSubiyanto/

GALAMEDIANEWS - Hati-hati dan perlu kenali Toxic Parenting. Karena toxic parenting atau pola pengasuhan yang salah bisa menyebabkan anak menjadi keras kepala atau pendiam bahkan murung. Yuk,kenali ciri-ciri toxic parenting dan pastikan untuk menghindarinya!

Toxic parenting adalah pola asuh yang tidak sehat dan dapat berdampak negatif bagi perkembangan anak. Orang tua yang menerapkan toxic parenting biasanya memiliki kontrol yang berlebihan terhadap anak, menuntut anak untuk selalu sempurna, dan tidak memberikan anak ruang untuk mengekspresikan diri.

Ada beberapa ciri-ciri toxic parenting yang perlu diwaspadai, di antaranya:

Mengontrol secara berlebihan

Orang tua yang menerapkan toxic parenting biasanya ingin selalu mengontrol setiap aspek kehidupan anak, mulai dari cara berpakaian, cara bergaul, hingga cara belajar. Mereka tidak memberikan anak ruang untuk membuat keputusan sendiri dan selalu memaksakan kehendak mereka.

Baca Juga: 7 Tips Mengatasi Anak Pemalu, Orang Tua Perlu Terapkan Hal Ini Agar Anak Lebih Berani!

Menuntut kesempurnaan

Orang tua yang menerapkan toxic parenting selalu menuntut anak untuk selalu menjadi yang terbaik. Mereka tidak mentolerir kesalahan anak dan selalu menyalahkan anak jika tidak bisa memenuhi standar mereka. Hal ini membuat anak merasa tidak pernah cukup dan selalu tertekan.

Meremehkan

Orang tua yang menerapkan toxic parenting sering kali meremehkan anak dan tidak menghargai pendapat anak. Mereka sering kali mengatakan hal-hal yang negatif tentang anak, seperti "Kamu tidak akan pernah bisa sukses" atau "Kamu tidak akan pernah bisa menjadi apa-apa." Hal ini membuat anak merasa tidak dicintai dan tidak berharga.

Mengkritik berlebihan

Orang tua yang menerapkan toxic parenting sering kali mengkritik anak secara berlebihan, baik yang berkaitan dengan penampilan, perilaku, maupun prestasi anak. Hal ini membuat anak merasa tidak aman dan tidak percaya diri.

Membandingkan anak dengan orang lain

Orang tua yang menerapkan toxic parenting sering kali membandingkan anak dengan orang lain, baik teman sebaya, saudara kandung, atau anak orang lain. Hal ini membuat anak merasa tidak dicintai dan tidak berharga.

Baca Juga: 10 Tips Mengatasi Mata Sembab Setelah Menangis

Dampak Toxic Parenting

Toxic parenting dapat berdampak negatif bagi perkembangan anak, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Anak yang dibesarkan dengan toxic parenting lebih mungkin mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan. Mereka juga lebih mungkin mengalami masalah perilaku, seperti agresi, permusuhan, dan penyalahgunaan obat-obatan.

Cara Menangani Toxic Parenting

Jika Anda merasa bahwa Anda menerapkan toxic parenting, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengubah pola asuh Anda, di antaranya:

Berkonsultasi dengan psikolog atau konselor: Psikolog atau konselor dapat membantu Anda memahami toxic parenting dan memberikan tips untuk mengubah pola asuh Anda.

Membaca buku tentang parenting yang positif: Ada banyak buku tentang parenting yang positif yang dapat membantu Anda belajar cara menjadi orang tua yang lebih baik.

Baca Juga: Tips Berolahraga dari Dokter Paru saat Polusi Udara Tinggi

Toxic parenting adalah pola asuh yang dapat berdampak negatif bagi perkembangan anak. Jika Anda merasa bahwa Anda menerapkan toxic parenting, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengubah pola asuh Anda. Dengan mengubah pola asuh Anda, Anda dapat memberikan anak Anda kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat. ***

 

Editor: Lina Lutan

Tags

Terkini

Terpopuler