Gamelan dan Angklung Bisa Cegah Penyakit Demensia, Berikut Cara Kerja Alat Musik Dalam Pencegahannya

23 November 2023, 15:24 WIB
gamelan /


GALAMEDIANEWS - Neurolog atau ahli penyakit saraf Indonesia, dr Andreas Harry SpS (K) mengungkapkan instrumen alat musik bisa membantu untuk terapi pendukung menangani pasien dengan penyakit demensia (kepikunan). Menurutnya, sarana musik bisa menjadi terapi suprtif.

Ketua Alzheimer Indonesia (ALZI) Chapter Qatar Kennia Lestariyani Sulis, mengatakan musik sudah cukup lama diakui sebagai alat terapi bagi mereka yang mengidap demensia.

Ia menyatakan, gamelan dan angklung adalah dua jenis alat musik yang diyakini secara medis dapat memberikan efek positif bagi penanganan orang dengan demensia.

Berdasarkan hasil penelitian, bermain alat musik dan terlibat dalam aktivitas musik dapat memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan otak dan dapat berkontribusi dalam pencegahan demensia.

Baca Juga: Terbaru! Ini Daftar Negara dan Warisan Budaya Takbenda di Asia Tenggara, Ada Songket dan Gamelan

Berikut adalah beberapa cara di mana bermain alat musik dapat membantu mencegah demensia:

1. Merangsang Kegiatan Otak:

Bermain alat musik melibatkan berbagai kemampuan otak, termasuk keterampilan motorik, persepsi auditif, dan kreativitas. Ini dapat merangsang otak dan membantu menjaga keaktifan berbagai bagian otak.

2. Memperbaiki Keterampilan Kognitif:

Aktivitas musik dapat meningkatkan keterampilan kognitif seperti memori, pemecahan masalah, dan pemrosesan informasi. Ini dapat membantu melawan penurunan kognitif yang terkait dengan demensia.

3. Menurunkan Stres dan Kecemasan:

Bermain alat musik atau hanya mendengarkan musik yang dihasilkan secara aktif dapat membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan. Stres dan kecemasan yang berlebihan dapat berkontribusi pada risiko demensia.

Baca Juga: Waduh, Wali Kota Sukabumi Rela Tukar Gamelan Parakan Salak yang Bersejarah Dengan E-Office

4. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional:

Aktivitas musik dapat merangsang produksi neurotransmitter positif seperti dopamin, yang dapat meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan emosional secara keseluruhan.

5. Mendorong Sosialisasi:

Bermain alat musik sering kali melibatkan berkolaborasi dengan orang lain, baik dalam bentuk ansambel atau kelompok musik. Ini dapat meningkatkan interaksi sosial, yang dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mengurangi risiko demensia.

6. Latihan untuk Fungsi Kognitif:

Aktivitas musik dapat dianggap sebagai latihan otak yang bermanfaat. Hal ini karena melibatkan fokus, konsentrasi, dan pengkoordinasian berbagai keterampilan, yang semuanya merupakan latihan yang baik untuk fungsi kognitif.

Meskipun bermain alat musik dapat memberikan manfaat ini, penting untuk diingat bahwa mencegah demensia melibatkan sejumlah faktor gaya hidup dan faktor risiko yang berbeda. Tetap aktif secara mental, fisik, dan sosial, bersama dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan pemantauan kesehatan secara keseluruhan, dapat membantu mengurangi risiko demensia.

Jika ada kekhawatiran tentang kesehatan kognitif, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk penilaian lebih lanjut dan saran.

Menurut Andreas Harry, sejak dari zaman dahulu kegiatan seperti menyanyi disebutnya sebagai "hiburan untuk otak" sehingga sebagai terapi pendukung menangani pasien demensia hingga kini terus dilakukan.

"Kegiatan seperti berjoget-joget, karena berdimensi menghibur juga punya fungsi sama yakni sebagai terapi pendukung," kata neurolog lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur itu.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler