Antisipasi Risiko Jatuh Pada Lansia, Peneliti Kembangkan Alat e-Care

- 26 Desember 2021, 16:37 WIB
Sejumlah peneliti dari Fakultas Teknik Elektro, Telkom University mengembangkan suatu alat yang diberi nama e-care lansia.
Sejumlah peneliti dari Fakultas Teknik Elektro, Telkom University mengembangkan suatu alat yang diberi nama e-care lansia. /Tel-U/



GALAMEDIA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada 2018 terjadi sekitar 650 ribu kejadian kecelakaan fatal akibat jatuh.

Kondisi ini menjadikan kecelakaan akibat jatuh menempati urutan kedua sebagai penyebab utama kematian karena cedera.

Perubahan kondisi fisik dan psikis menyebabkan tingginya angka risiko jatuh pada lansia.

Kejadian jatuh pada lansia dapat terjadi kapan saja dan di mana saja sehingga anggota keluarga harus selalu dapat memantau kondisi mereka dari waktu ke waktu untuk mencegah akibat fatal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Netizen Tebak-tebakan Ucapan Asnawi pada Pemain Singapura yang Gagal Penalti: Dia Bilang, Belum Ngopi Lu Ya?

Menyikapi kondisi ini, sejumlah peneliti dari Fakultas Teknik Elektro, Telkom University yang diketuai Husneni Mukhtar, Ph.D mengembangkan suatu alat yang diberi nama e-care lansia.

Alat ini dirancang agar dapat memantau posisi lansia melalui GPS dan mendeteksi jika lansia terjatuh. Alat ini terhubung ke aplikasi yang terpasang pada telepon pintar.

Selain itu, e-care lansia ini dilengkapi dengan kamera yang dapat memantau keadaan di sekitar lansia.

Dengan fitur-fitur yang tersedia, anggota keluarga atau pendamping lansia dapat mengetahui lokasi dan pantauan kamera kondisi di sekitar lansia, serta notifikasi apabila lansia terjatuh.

Baca Juga: Kapten Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam Trending Topic, Berikut Profil Lengkapnya

Dalam acara implementasi kegiatan pengabdian masyarakat pada Sabtu, 25 Desember 2021, turut hadir Dekan Fakultas Teknik Elektro Telkom University, Dr. Bambang Setia Nugroho yang juga tergabung dalam tim peneliti ini.

Saat ini, kata dia, alat e-Care Lansia yang telah diimplementasikan merupakan pengembangan purwarupa sebelumnya.

Meskipun bobot e-Care Lansia versi 1.0 ini sudah cukup ringan, yakni kurang dari 180 gram, rencana ke depan bisa dikembangkan menjadi lebih ringan dan lebih kecil lagi (e-Care Lansia versi 2.0).

"Jika e-Care Lansia versi 2.0 telah berhasil dibuat, rencana ke depan dapat dilakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung sehingga manfaat dari alat ini dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas," katanya, Minggu 26 Desember 2021.

Baca Juga: Usir Noda Lantai Kamar Mandi dengan 5 Bahan Ini

Masyarakat sasar ada di RW. 10, Kelurahan Cikutra, Kota Bandung yang diwakili Koordinator Lansia, Ibu Vevi dan Ketua RT. 06, Bapak Agus Koswara, yang menyambut baik kegiatan ini.

"Kami berharap wujud perhatian Telkom University terhadap kesejahteraan lansia khususnya di lingkungan mereka ini menjadi langkah awal untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang," katanya.

Sedangkan menurut dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, dr. Bony Wiem Lestari, M.Sc, saat ini hal-hal terkait lansia perlu mendapat perhatian khusus mengingat meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia sehingga jumlah lansia terus meningkat.

Ia juga menyarankan agar e-Care Lansia ini dapat dikembangkan lebih lanjut ke bentuk yang lebih ringkas.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x