Orang yang rajin ibadah malam dan rajin puasa di siang hari disebut dengan qowam dan sowam bukan ketika dia baru pernah sholat malam sekali, bertahun-tahun seolah-olah kalau kita membantu seorang yang membutuhkan itu kita sama derajatnya dengan ahli ibadah yang sudah beribadah sekian puluh tahun.
Sebegitu istimewanya akhlak, Hadits Riwayat Imam Ahmad, Abu Daud dengan derajat shahih.
Itulah yang harus jadi renungan kita. Kita coba introspeksi diri, gimana akhlak kita dalam urusan lisan. Lisan dan tangan, lisan dan jemari dalam urusan sosial media.
Muslim yang benar, muslim yang baik, muslim yang ideal itu adalah kalau komen-komennya, postingan-postingannya, jemari-jemarinya ketika mengetik huruf demi huruf, kata demi kata, menyelamatkan orang lain dan tidak menyakiti orang lain.
Artinya tidak memunculkan polemik dan perdebatan, tidak menyakiti perasaan, tidak menjadikan fitnah atau bahasa kita hoaks misalnya, maka dialah muslim.
"Muslim itu adalah apabila muslim yang lain selamat dari lisannya dan selamat dari tangannya".***