Khutbah Jumat Singkat 22 April 2022: Mengejar Ketertinggalan di Hari-Hari Akhir Ramadhan

- 22 April 2022, 06:10 WIB
Khutbah Jumat Singkat 22 April 2022 tentang Mengejar Ketertinggalan di Hari-Hari Akhir Ramadhan
Khutbah Jumat Singkat 22 April 2022 tentang Mengejar Ketertinggalan di Hari-Hari Akhir Ramadhan /Unsplash.com/Masjid Maba

وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي صَدَقَنَا وَعْدَهُ وَأَوْرَثَنَا الْأَرْضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاءُ فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ

“Dan mereka mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal”.” [Quran Az-Zumar: 74].

Imam Ibnul Qayyi rahimahullah mengatakan, “Orang-orang yang berakal tentu sepakat bahwa kenikmatan itu tidak diraih dengan kenikmatan juga. Siapa yang selalu istirahat, ia tidak akan mendapatkan kenikmatan. Ia akan mendapatkan kesulitan di waktu yang mestinya mendapatkan kenikmatan. Yaitu di waktu beristirahat (hari kiamat). Kenikmatan itu didapatkan berbanding lurus dengan keletihan.”

Wahai para pencari surga, bersungguh-sungguhlah untuk memperbanyak amalan ketaatan. Perbanyaklah membaca Alquran, kalamullah. Perbanyaklah sedekah. Shalat malam. Karena masa-masa istimewa seperti Ramadhan ini sangatlah terbatas. Dan waktunya singkat.

Baca Juga: Lima Titik di Jalur Mudik Garut Rawan Terjadi Kemacetan

Hal paling utama yang Anda sedekahkan adalah sesuatu yang menjadi sebab kehidupan manusia. Kehidupan dalam arti hidup yang hakiki. Kehidupan dengan wahyu Alquran dan sunnah. Sedekah yang mendukung tersebarnya dua wahyu itu. Sedekah yang membuat dakwah tauhid tersebar. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا

“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya?” [Quran Al-An’am: 122].

Inilah yang menjadi sebab utama diutusnya para nabi dan rasul.

Dan seorang yang beriman seharusnya senantiasa merasa takut akan turunya hukuman dari Allah Ta’ala. Sebagaimana orang-orang yang Allah firmankan,

Halaman:

Editor: Rizwan Suandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x