Puasa Muharram: Keutamaaan dan Pahalanya, Sama dengan Puasa 30 Hari

- 28 Juli 2022, 08:12 WIB
Ilustrasi - Puasa Muharram: Keutamaaan dan Pahalanya, Sama dengan Puasa 30 Hari
Ilustrasi - Puasa Muharram: Keutamaaan dan Pahalanya, Sama dengan Puasa 30 Hari /pexels-ahmed-aqtai/

GALAMEDIANEWS - Pada Selasa 30 Juli 2022 merupakan 1 Muharram 1445 hijriah atau tahun baru Islam dan umat muslim dianjurkan untuk berpuasa.

Hukum puasa Muharram adalah sunnah. Namun lebih utama dari puasa bulan Sya’ban yang paling sering dipuasai oleh Nabi Muhammad saw.

Dikutip dari situs NU Online, pada bulan Muharram semakin banyak berpuasa maka semakin baik.

Bisa puasa sehari, dua hari, tiga hari, atau bahkan sepanjang Muharram apabila memang tidak memberatkan.

Baca Juga: Zoelkifli M.Adam Resmi Terpilih Menjadi Ketua DPP Forum PLKP Secara Aklamasi

Mengapa Puasa Muharram Penting?

Hikmah puasa Muharram sebagai puasa yang paling utama setelah Ramadhan sangat banyak.

Di antaranya, karena Muharram merupakan awal tahun Hijriah maka sangat pantas dibuka dengan puasa yang merupakan amal paling utama. Imam al-Qurthubi mengatakan:

“Puasa Muharram menjadi puasa yang paling utama karena Muharram merupakan awal tahun baru, maka pembukaannya adalah dengan puasa yang merupakan amal paling utama.” (Jalaluddin as-Suyuthi, ad-Dîbâj ‘ala Muslim, [Arab Saudi, Dârubnu ‘Affân, cetakan pertama: 1416 H/1996 M], juz III, h. 251).

Baca Juga: LINK Download Lagu MP3 Resmi, Bukan MP3 Juice, YTMP3, Y2MATE, atau Stafaband, Bisa Unduh Jutaan Lagu

Keutamaan Puasa Muharram

Keutamaan puasa Muharram sangat banyak, yang di antaranya adalah lima keutamaan sebagaimana berikut:

Pertama, menjadi puasa yang paling utama, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim dalam awal tulisan.

Kedua, termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum. Diriwayatkan dari al-Bahili:

"Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?’ Rasulullah saw bersabda: ‘Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?’ Al-Bahili menjawab: ‘Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam."

Rasulullah saw bersabda: ‘Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).’ Rasulullah saw bersabda: ‘Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia’.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).

Baca Juga: JADWAL LIGA 1 Persib vs Madura United: Saatnya Maung Bandung Tundukkan Laskar Sape Kerap

Ketiga, khusus puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Diriwayatkan:

Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim).

Keempat, puasa sehari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari. Diriwayatkan:

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).  (Abdul Adhim bin Abdul Qawi al-Mundziri, at-Targhîbu wat Tarhîbu minal Hadîtsisy Syarîf, [Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyyah], juz II, h. 70).

Baca Juga: INFO GEMPA: Karangasem Bali Diguncang Gempa Magnitudo 4,1 Kamis Dini Hari Tadi

Kelima, khusus puasa Tasu’a pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Diriwayatkan:

Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad).

Di akhir hayat Rasullah saw memang suka membedakan ritual umat Islam dengan umat Yahudi.

Halaman:

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x