TSUNAMI BANTEN dan LAMPUNG Usai Erupsi Gunung Anak Krakatau, Peristiwa 22 Desember 2018 Tewaskan Ratusan Jiwa

- 22 Desember 2022, 09:35 WIB
Ilustrasi tsunami. Tsunami menyapu Banten dan Lampung pada 22 Desember 2018 dan menewaskan ratusan jiwa.
Ilustrasi tsunami. Tsunami menyapu Banten dan Lampung pada 22 Desember 2018 dan menewaskan ratusan jiwa. /Pixabay / KELLEPICS

GALAMEDIANEWS - Peristiwa tsunami menyapu Provinsi Banten dan Lampung.

Gelombang Tsunami terjadi usai erupsi Gunung Anak Krakatau di sekitaran Selat Sunda.

Tsunami menerjang pesisir Banten dan Lampung serta menewaskan ratusan jiwa.

Berdasarkan berbagai sumber, sebanyak 426 orang tewas dan 7.202 terluka dan 23 orang hilang akibat peristiwa tsunami ini.

Baca Juga: GEMPA BUMI KUNINGAN Terasa hingga Cirebon dan Majalengka, Sesar Baribis Diduga Penyebabnya

Baca Juga: Jelang Nataru, Tempat Hiburan Malam Helens Bar Sukajadi Kota Bandung Disatroni Anggota Dewan dan Satpol PP

Baca Juga: Baru Keluar KODE REDEEM FF FREE FIRE untuk Kamis 22 Desember 2022, Jangan Sampai Keduluan

Tsunami Banten dan Lampung ini tidak diprediksi sebelumnya oleh pakar manapun.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut tsunami disebabkan pasang tinggi dan longsor bawah laut karena letusan gunung tersebut.

Peristiwa tsunami bermula ketika pada 22 Desember 2018, pukul 21.03 WIB (14:03 UTC), Anak Krakatau meletus dan merusak peralatan seismografi terdekat, meskipun suatu stasiun lain mendeteksi getaran terus-menerus.

Pukul 21.27 WIB, BMKG mendeteksi suatu tsunami di pesisir barat Banten, meskipun tidak ada peristiwa tektonik.

Menurut fakta yang ada, terjadi longsoran dari Gunung Krakatau sebanyak 64 hektare yang memicu goncangan yang berujung kepada tsunami.

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi untuk perairan sekitar selat Sunda.

Baca Juga: Perayaan Nataru 2023 Di Bandung Tak Ada Pembatasan Kapasitas

Tercatat tinggi gelombang tsunami berkisar 90 sentimeter (35 in) di Serang dan 30 sentimeter (12 in) di Lampung, dengan ketinggian maksimal 2 meter (6,6 ft).

Gelombang itu sempat tercatat dalam cuitan Twitter BMKG, sebelum pada akhirnya dihapus pada pukul 01.01 WIB.

Akhirnya, BMKG memverifikasi tsunami memang terjadi pada sekitar 21.30 WIB, beriringan dengan kondisi gelombang tinggi karena bulan purnama di Selat Sunda pada 21-25 Desember.

Pada 25 Desember, Humas BNPB menyatakan bahwa 429 orang meninggal, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 16.082 orang mengungsi.

Korban dan kerusakan yang terdampak ialah dari Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Tanggamus.

Baca Juga: INFO Gempa Hari Ini Baru Saja Terjadi Kamis 23 Desember 2022 di Kuningan, Majalengka dan Cirebon Jawa Barat

Baca Juga: 15 KODE REDEEM FF FREE FIRE Terbaru Kamis 22 Desember 2022, Ikuti Caranya agar Bisa Klaim Hadiah Menarik

Baca Juga: Simak Cara Dapatkan Kode Redeem FF 22 Desember 2022, Gratis!

Beberapa korban di antaranya adalah Heriyanto alias Aa Jimmy, seorang komedian, dan beberapa anggota grup musik Seventeen, di mana gitaris, basis, pemain drum dan manajer grup musik ditemukan meninggal dunia.

Sementara itu, rombongan santri SMA Islam Nurul Fikri Boarding School (NFBS) Serang yang menempati sebuah resor tepat di pinggir pantai di Umbul Tanjung selamat dari terjangan tsunami, walaupun bangunan di sekitar lokasi resor mereka luluh lantak akibat sapuan ombak.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan tempat rombongan santri SMA Islam NFBS "utuh tak tersentuh".

Seluruh rombongan sebanyak 55 santri selamat. Mereka tengah melewati masa karantina menghafal Alquran dalam rangka persiapan pengambilan sanad ke Turki.

Berdasarkan data BNPB, kerusakan material dari tsunami ini meliputi 556 unit rumah rusak, sembilan unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.***

Editor: Usman Alwasim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah