Network
GALAMEDIANEWS - Belakangan ini kita sering mendengar istilah childfree atau jika diartikan dalam bahasa Inggris mengacu pada pasangan yang memilih untuk tidak punya anak.
Apa itu childfree? Secara umum childfree adalah keputusan pasangan suami istri untuk tidak memiliki anak dalam pernikahan mereka. Ada banyak alasan mengapa pasangan memutuskan untuk tidak punya anak seperti alasan kesehatan atau mandul.
Namun, belakangan timeline sosial media kita penuh dengan pernyataan seorang influencer yang mengklaim pilihan Childfree merupakan salah satu cara awet muda.
“Not having kids is indeed natural anti-aging. You can sleep for 8 hours everyday, no stress hearing kids screaming. And when you finally get wrinkles, you have the money to pay for botox.” tulis influencer tersebut.
Benarkah hal itu? Lantas apa alasan dan konsekuensi dari Childfree? Simak penjelasannya berikut ini. Dikutip Galamedia News dari penelitian Blackstone,
7 alasan mengapa ada pasangan suami istri memilih untuk childfree atau tidak punya anak
1. Keputusan
Ada persepsi umum bahwa orang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak pasti pernah berniat untuk hamil. Namun, sayangnya mereka tidak pernah melakukannya. Ternyata bukan itu masalahnya, kebanyakan pasangan milih childfree sebagai keputusan bukan kebetulan.
Keputusan ini dipengaruhi berbagai faktor seperti pengalaman masa kanak-kanan, sikap pribadi, percakapan dengan pasangan dan mengamati orang dengan anak-anak.
2. Tidak Ingin Kehidupan Berubah
Sebagian pasangan yang memilih childfree tidak suka kehidupan yang berubah setelah memiliki anak. Mereka takut kebebasan dan individualisme yang dimiliki akan menghilang setelahnya.
Baca Juga: Program 'Caring for Children' untuk Memberikan Tanggung Jawab Sosial kepada Anak-anak
3. Isu Lingkungan
Over populasi menjadi isu yang cukup hangat saat ini. Populasi manusia semakin banyak di dunia, namun tidak sebanding dengan jumlah kerusakan lingkungan yang semakin tinggi. Sebagian individu yang memilih konsep Childfree merasa prihatin dengan isu itu.
Harapannya, mereka tidak ingin menambah populasi yang telah ada.
4. Keadaan Finansial
Keadaan finansial seseorang menjadi salah satu faktor seseorang memutuskan untuk childfree. Membesarkan dan merawat anak, bukanlah yang mudah diperlukan persiapan mental dan finansial yang matang.
5. Khawatir
Beberapa dari perempuan merasa khawatir tidak memiliki atau mengalami masalah dengan emosional mereka. Kebanyak takut dan tidak yakin dapat menjadi seorang ibu yang baik untuk anak-anaknya.
6. Memiliki kondisi fisik
Mungkin ini salah satu alasan paling logis mengapa beberapa pasangan memilih childfree. Kondisi fisik memaksa pasangan tidak memiliki anak. Contoh seperti mengidap penyakit keturunan dan lain sebagainya.
7. Merasa dibatasi
Kebanyakan dari mereka yang memilih childfree karena merasa dibatasi dan tidak bisa melakukan hal yang disukainya. Mereka akan merasa bebas dan tidak terganggu saat sedang melakukan aktivitas.
Ada beberapa dampak negatif dari konsep Childfree. Bagaimanapun keberlangsungan akan pernikahan dengan memiliki keturunan sudah menjadi stereotip sejak dahulu di dunia baik dari segi sosial, kultural atau agama.
Konsep ini juga membawa dampak negatif bagi kesehatan salah satunya meningkatkan resiko kanker payudara.
Selain itu, konsep ini juga mengancam masa depan suatu negara. Sebut saja Jepang, Korea Selatan dan Italia yang saat ini sedang menghadapi krisis keturunan.
Itulah alasan-alasan mengapa ada pasangan suami istri memilih untuk tidak memiliki anak atau childfree.***
