NASKAH Khutbah Jumat Singkat: Cara Mendapatkan Ketenangan Hati

- 18 Mei 2023, 16:05 WIB
Ilustasi. NASKAH Khutbah Jumat Singkat: Cara Mendapatkan Ketenangan Hati./IST
Ilustasi. NASKAH Khutbah Jumat Singkat: Cara Mendapatkan Ketenangan Hati./IST /

Tidak bersandar kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena Dia-lah yang membuat dan memberikan ketenangan, kedamaian, dan ketentraman. Bahkan mungkin tanpa batas.

Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menguasai alam semesta. Di sinilah kita akhirnya dapati bahwa berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala memang ketenangan hati.

Ingin bukti yang lain? Maka coba perhatikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang doa yang di dalamnya terdapat dzikir dan penghambaan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala;

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku denganMu dan keyakinanku terhadap apa yang Engkau janjikan, sekuat kemampuanku, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Dan aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR. Bukhari No. 5831)

Baca Juga: 5 Dosa yang Wajib Dihindari karena Menghapus Amal Baik, Nomor 3 Kerap Dilakukan Saat Berkumpul

Doa ini disebut dengan Sayyidul Istighfar. Cobalah dan Anda pasti akan tenang hatinya.

Dzikir yang Diajarkan Rasulullah

Dzikir yang lain yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ajarkan yaitu;

اللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ ابْنُ عَبْدِكَ ابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ وَنُوْرَ صَدْرِيْ وَجَلاَءَ حُزْنِيْ وَذَهَابَ هَمِّيْ

“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, putra hamba laki-laki-Mu, putra hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di Tangan-Mu, telah berlalu padaku hukum-Mu, adil ketentuan-Mu untukku. Aku meminta kepada-Mu dengan seluruh Nama yang Engkau miliki, yang Engkau menamakannya untuk Diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau yang Engkau simpan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu. Jadikanlah Al-Qur`an sebagai musim semi (penyejuk) hatiku dan cahaya dadaku, pengusir kesedihanku serta penghilang kegundahanku.” (HR. Ahmad no.3712)

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x