Orang tua yang menerapkan toxic parenting sering kali meremehkan anak dan tidak menghargai pendapat anak. Mereka sering kali mengatakan hal-hal yang negatif tentang anak, seperti "Kamu tidak akan pernah bisa sukses" atau "Kamu tidak akan pernah bisa menjadi apa-apa." Hal ini membuat anak merasa tidak dicintai dan tidak berharga.
Mengkritik berlebihan
Orang tua yang menerapkan toxic parenting sering kali mengkritik anak secara berlebihan, baik yang berkaitan dengan penampilan, perilaku, maupun prestasi anak. Hal ini membuat anak merasa tidak aman dan tidak percaya diri.
Membandingkan anak dengan orang lain
Orang tua yang menerapkan toxic parenting sering kali membandingkan anak dengan orang lain, baik teman sebaya, saudara kandung, atau anak orang lain. Hal ini membuat anak merasa tidak dicintai dan tidak berharga.
Baca Juga: 10 Tips Mengatasi Mata Sembab Setelah Menangis
Dampak Toxic Parenting
Toxic parenting dapat berdampak negatif bagi perkembangan anak, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Anak yang dibesarkan dengan toxic parenting lebih mungkin mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan. Mereka juga lebih mungkin mengalami masalah perilaku, seperti agresi, permusuhan, dan penyalahgunaan obat-obatan.
Cara Menangani Toxic Parenting
Jika Anda merasa bahwa Anda menerapkan toxic parenting, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengubah pola asuh Anda, di antaranya:
Berkonsultasi dengan psikolog atau konselor: Psikolog atau konselor dapat membantu Anda memahami toxic parenting dan memberikan tips untuk mengubah pola asuh Anda.