Hemat Energi dan Potensi Energi Bersih Indonesia, Sebuah Analisis Mendalam

- 17 Februari 2024, 16:01 WIB
Ilustrasi mencabut kabel sebagai bentuk hemat energi./YouTube Kok Bisa?
Ilustrasi mencabut kabel sebagai bentuk hemat energi./YouTube Kok Bisa? /

GALAMEDIANEWS – Energi merupakan salah satu elemen vital dalam kehidupan manusia. Ia menjadi sumber daya yang tak tergantikan untuk berbagai aktivitas, mulai dari belajar, bekerja, hingga berkomunikasi.

Dilansir dari YouTube Kok Bisa?, Seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan populasi, kebutuhan energi terus meningkat. Hal ini memicu kekhawatiran akan kelestarian lingkungan dan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada krisis iklim.

Seruan untuk hemat energi sering digaungkan sebagai solusi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Namun, menggarisbawahi adanya miskonsepsi bahwa hemat energi dapat menghambat kemajuan.

Baca Juga: Material Lantai Tangga Selain Keramik, Interior Rumah Lebih Menarik

Kenyataannya, hemat energi bukan berarti menghambat kemajuan, melainkan sebuah upaya untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan energi dan kelestarian lingkungan.

Hemat energi dapat dilakukan dengan berbagai cara sederhana, seperti mematikan lampu yang tidak digunakan, mencabut peralatan elektronik yang tidak dipakai, dan menggunakan kendaraan yang hemat energi. Upaya-upaya ini, meskipun kecil, dapat memberikan dampak signifikan dalam jangka panjang.

Indonesia diberkahi dengan potensi energi bersih yang luar biasa. Diantaranya adalah energi surya, angin, panas bumi, dan air. Potensi energi surya di Indonesia diprediksi mencapai 207 Gigawatt (GW), energi angin 25 GW, panas bumi 29 GW, dan energi air 75 GW. Angka-angka ini jauh melebihi kebutuhan energi nasional saat ini.

Baca Juga: Prabowo Subianto Datangi SBY di Pacitan, SBY: Sekarang Komandan Saya Beliau

Namun, ironisnya, pemanfaatan energi bersih di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara lain. Baru sekitar 2,5% dari total energi nasional yang berasal dari energi terbarukan. Hal ini menjadi sebuah ironi dan menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: YouTube Kok Bisa?


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah