Network
GALAMEDIANEWS – Masyarakat Indonesia merupakan salah satu diantara banyak negara yang menggemari dunia hiburan dari Korea. Salah satunya di bidang per film an, yakni drama Korea. Ada beberapa film layar lebar yang telah tayang dari hasil remake drama Korea dan hal tersebut membawa keuntungan bagi perfilm di Indonesia karena sangat diminati oleh masyarakat.
Hanung Bramantyo salah satu diantara sutradara asal Indonesia yang telah diberi kepercayaan untuk membuat film layar lebar hasil dari remake drama Korea. Salah satu diantaranya adalah film layar lebar Miracle in Cell No. yang ditayangkan di Bioskop pada 8 September 2022.
Dilansir dari Instagram @hanungbramantyo ia mengunggah foto draf skenario dari film layar lebar "Descendants of The Sun (DOTS)" versi Indonesia. Dalam judul unggahan tersebut ia tuliskan
"Next.." ucapnya, pada 25 Februari 2024 di akun Instagram @hanungbramantyo.
Nyatanya pembuatan film remake dari DOTS ini telah ia garap sejak 2022 lalu. Sementara draf keempat sedang ia garap sejak bulan Juli 2023. Hal ini menandakan bahwa penggarapan film ini sudah dilakukan sejak hampir 2 tahun lamanya.
Proyek remake serial Korea ini berawal dari perjalanannya pada November 2022 ke Korea untuk belajar cara membuat film dari negeri Korea. Hingga akhirnya ia datang ke beberapa rumah produksi, salah satunya adalah Barunson C&C.
Setelah obrolan yang terjadi di Korea bersama rumah produksi Barunson C&C ini akhirnya pada tanggal 10 November 2023. CEO Barunsosn C&C Seo Woo Sik akhirnya datang ke kantor @dapurfilm Jakarta untuk menandatangani kesepakatan produksi remake drama DOTS bersama Hanung Bramantyo.
"Today, kantor @dapurfilm kedatangan tamu dari Korea, CEO Barunson C&C, (PH yang memproduksi Film Parasite) Mr. @seo_woo_sik untuk menandatangani kesepakatan produksi bersama remake series Descendant of the Sun menjadi film layar lebar dengan disuport K-Studio by @azlinabdiatif," Unggahnya dalam akun Instagram, pada 10 November 2023.
Awalnya ia menganggap tawaran yang terjadi di Korea bersama Swo Woo Sik ini hanya bercandaan, namun kedatangannya ke Indonesia membuat Hanung memiliki tantangan baru dalam mengadaptasi series terkenal ke dalam film layar lebar.
