Krisis Populasi di China: Bencana dari Kebijakan Satu Anak

- 29 Februari 2024, 16:55 WIB
Negara Cina terancam krisis populasi
Negara Cina terancam krisis populasi /YouTube Kok Bisa? /

Beban ekonomi pada orang tua: Orang tua yang semakin tua harus menanggung beban ekonomi yang lebih besar untuk membiayai hidup mereka dan anak-anak mereka. Hal ini dapat meningkatkan risiko kemiskinan di kalangan orang tua lanjut usia.

Baca Juga: Populasi Dunia Semakin Meningkat Dari Tahun ke Tahun, Simak Sejarah Hari Populasi Sedunia 11 Juli 2023!

Perlambatan ekonomi: Kekurangan tenaga kerja dan berkurangnya daya beli masyarakat dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. China, yang telah menjadi salah satu mesin pertumbuhan ekonomi global selama beberapa dekade terakhir, dapat mengalami perlambatan signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Tekanan pada sistem sosial: Penurunan populasi dapat memberi tekanan pada sistem sosial seperti pensiun dan perawatan kesehatan. Sistem ini dirancang untuk populasi yang lebih besar dan mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan populasi yang menua.

Upaya Mengatasi Krisis dan Mencari Keseimbangan, Pemerintah China telah menyadari krisis ini dan berusaha untuk mengatasinya dengan:

Mencabut kebijakan satu anak: Kebijakan ini diubah menjadi kebijakan dua anak pada tahun 2016, dan kemudian diubah lagi menjadi kebijakan tiga anak pada tahun 2021.

Memberikan insentif: Pemerintah memberikan insentif keuangan dan non-keuangan kepada keluarga yang memiliki lebih banyak anak.

Meningkatkan kesadaran: Pemerintah berusaha untuk mengubah stigma sosial terhadap pernikahan dan anak, serta mendorong wanita untuk memiliki lebih banyak anak.

"Meningkatkan kualitas hidup": Pemerintah meningkatkan investasi dalam pendidikan, perawatan kesehatan, dan layanan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendorong orang untuk memiliki lebih banyak anak.

Namun, upaya ini masih belum cukup untuk mengatasi krisis populasi yang kompleks ini. Diperlukan solusi jangka panjang yang lebih komprehensif, seperti:

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: YouTube Kok Bisa?


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah