Krisis Populasi di China: Bencana dari Kebijakan Satu Anak

Mengubah budaya patriarki: Budaya patriarki di China yang kuat telah menyebabkan preferensi untuk anak laki-laki, sehingga penting untuk mengubah budaya ini untuk mencapai kesetaraan gender dan mendorong keluarga memiliki anak perempuan.

Meningkatkan dukungan untuk keluarga: Pemerintah perlu meningkatkan dukungan untuk keluarga, seperti menyediakan layanan penitipan anak yang terjangkau dan cuti orang tua yang lebih lama. 

Mendorong imigrasi: China dapat mempertimbangkan untuk mendorong imigrasi untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dan meningkatkan keragaman populasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, Krisis populasi di China adalah contoh bagaimana kebijakan yang bertujuan baik dapat memiliki konsekuensi yang tidak terduga. Menemukan keseimbangan antara pertumbuhan populasi dan kebutuhan ekonomi adalah sebuah dilema yang dihadapi banyak negara di dunia. 

China harus belajar dari pengalamannya dan merumuskan solusi jangka panjang yang komprehensif untuk mengatasi krisis populasi ini. Kegagalan untuk melakukannya dapat membawa konsekuensi yang serius bagi masa depan negara tersebut. (Nabil Shiddiq Tabaki) ***