Krisis Populasi di China: Bencana dari Kebijakan Satu Anak

- 29 Februari 2024, 16:55 WIB
Negara Cina terancam krisis populasi
Negara Cina terancam krisis populasi /YouTube Kok Bisa? /

GALAMEDIANEWS – Negara dengan penduduk terbanyak di dunia, China, kini dihadapkan pada krisis populasi yang kompleks. Dilansir dari YouTube Kok Bisa?, Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, jumlah penduduknya menurun, dan prediksi menunjukkan penurunan signifikan hingga tahun 2100.

Krisis ini merupakan konsekuensi dari berbagai faktor, dengan kebijakan satu anak yang diterapkan pemerintah China beberapa dekade lalu menjadi salah satu penyebab utama.

Akar Permasalahan: Kebijakan Satu Anak dan Efeknya

Kebijakan satu anak, yang diberlakukan pada tahun 1980, bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan populasi yang pesat di China. Kebijakan ini memiliki beberapa efek samping yang tidak terduga:

Penurunan tingkat kelahiran: Kebijakan ini membatasi keluarga untuk hanya memiliki satu anak, sehingga tingkat kelahiran bayi menurun drastis. Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat kesuburan total China (TFR) - rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa reproduksinya - telah turun di bawah tingkat penggantian 2,1 anak per wanita.

Baca Juga: Sekarang Hari Populasi Dunia 2023, Jumlah Manusia Capai 8 Miliar, Indonesia Ada di Urutan Berapa?

Ketidakseimbangan gender: Banyak keluarga yang memilih untuk memiliki anak laki-laki karena dianggap lebih menguntungkan dalam budaya patriarki China. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan gender yang signifikan, dengan jumlah laki-laki jauh lebih banyak daripada perempuan. Saat ini, rasio jenis kelamin di China adalah 111,5 laki-laki per 100 perempuan, salah satu yang tertinggi di dunia. 

Penuaan populasi: Dengan tingkat kelahiran yang rendah dan usia harapan hidup yang meningkat, populasi China semakin menua. Diperkirakan pada tahun 2050, hampir seperempat populasi China akan berusia di atas 65 tahun.

Dampak Krisis Populasi dan Tantangan Masa Depan

Penurunan populasi di China memiliki banyak dampak negatif, seperti:

Kekurangan tenaga kerja: Semakin sedikitnya anak muda berarti berkurangnya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi lapangan kerja. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan biaya tenaga kerja.

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: YouTube Kok Bisa?


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x