Network
Ketika pelayat telah meninggalkan jasad orang yang meninggal, maka saat itulah roh dikembalikan dan ia bisa mendengar suara sandal orang yang mengantarkannya ke makam dan datanglah malaikat Munkar dan Nakir.
Mimpi biasanya bisa terjadi karena setan atau juga karena Allah SWT. Mimpi buruk itu dipercayai karena setan sedangkan mimpi baik seperti ketemu malaikat sebagai penghubung komunikasi antara manusia dengan Tuhan.
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali melalui mimpi. Umat Islam akhirnya sampai sekarang sering mencari tau mengenai tafsir atas mimpi yang dialami.
Islam mengajarkan agar setiap umat memperlakukan mimpi dengan bijak dan tidak untuk dipercayai terlalu dalam sehingga untuk mengambil keputusan atau menafsirkannya.
Umat Islam diharuskan untuk meminta petunjuk dengna berdoa kepada Allah SWT, membaca Al-Qur’an, atau melakukan sunnah nabi, serta menggunakan akal sehat dan pertimbangan rasional dalam menafsirkan mimpi dan melakukan tindakan.
Arti mimpi bertemu malaikat Munkar dan Nakir, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Mirqah al-Mafatih Syarh Misykah al-Mashabih:
لَيْسَ كُلُّ مَا يَرَاهُ الْإِنْسَانُ فِي مَنَامِهِ يَكُونُ صَحِيحًا، وَيَجُوزُ تَعْبِيرُهُ، إِنَّمَا الصَّحِيحُ مِنْهَا مَا كَانَ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى يَأْتِيكَ بِهِ مَلَكُ الرُّؤْيَا مِنْ نُسْخَةِ أُمِّ الْكِتَابِ، وَمَا سِوَى ذَلِكَ أَضْغَاثُ أَحْلَامٍ لَا تَأْوِيلَ لَهَا
Artinya : “Tidak semua yang lantas dimimpikan oleh seseorang itu benar dan bisa ditafsirkan. Mimpi yang benar itu hanyalah mimpi yang berasal dari Allah yang disampaikan padamu lewat malaikat penyampai mimpi yang diambil dari naskah Umm al-Kitab. Selain itu juga adalah mimpi yang sia-sia yang tidak bisa ditafsirkan”
Sedangkan menurut Syekh Muhammad Ibnu Sirin bertemu malaikat Munkar dan Nakir berarti malaikat sedang mengirimkan pesan kepada orang yang mengalami mimpi tersebut.
Baca Juga: Menara Listrik Gratis Tesla: Mimpi Besar yang Tertunda
Jika bisa menjawab dengan benar, maka itu artinya akan selamat. Tapi kalau tidak menjawab dengan benar, maka berarti sebaliknya. Sebagaimana keterangan dalam kitab Tafsirul Ahlam berikut:
