Permintaan Persediaan Ayam dan Telur yang Kian Meningkat untuk Hari Lebaran, Bikin Harga Melonjak Tajam

- 30 Maret 2024, 10:45 WIB
Ilustrasi. Permintaan ayam dan telur kian meningkat menjelang Hari Lebaran membuat harga melonjak tajam
Ilustrasi. Permintaan ayam dan telur kian meningkat menjelang Hari Lebaran membuat harga melonjak tajam /Pexel/Oleksandr /

GALAMEDIANEWS – Para ibu – ibu yang ingin memasak untuk hari lebaran nanti. Tak usah risau dan galau karena kehabisan persediaan ayam dan telur karena akan diberikan melimpah.

Lebaran akan diadakan pada tanggal 10 – 11 April 2024, menjadi tradisi di Indonesia kalau setiap ibu – ibu dirumah akan memasak opor ayam dan masakannya lainnya.

Tradisi satu ini hanya ditemukan di Indonesia menjelang lebaran dan biasanya akan disantap sebelum shalat idul fitri atau setelah bersilaturahmi.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Harga Emas Antam Kembali Naik jadi Rp 1.222.000

Tingginya permintaan kebutuhan daging ayam dan telur pada tahun ini mengakibatkan harga daging ayam dan telur terus terdongkrak.

Menurut Direktur PT Janu Putra Sejahtera TBK (JPS), akan memastikan ketersediaan untuk produksi ayam di bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

“Kami ini telah menambah jumlah produksi untuk ayam pedaging," ucap Fadhl

Pihaknya akan meningkatkan pelayanan dan kualitas produk sebagai standar pelayanan konsumen serta berkomitmen memberi pelayanan yang berkualitas terhadap konsumen dan mitra.

“Utamanya ini memastikan ketersediaan suplai produk kami,” ujar Fadhl.

Harga telur ayam ras sempat melonjak tajam menjadi Rp 33.829 kg dan harga daging ayam Rp 40.280 kg.

Baca Juga: Bupati Bandung Berhasil Kendalikan Inflasi, Mendag Beri Apresiasi: Harga Turun dan Stok Melimpah

Kenaikan daging ayam dan telur ini justru memberikan peluang ke perusahaan agar meningkatkan pertumbuhan produksi dan meningkatkan kinerja.

“Harga ayam dan telur ini yang meningkat. Berdasarkan panel harga pangan nasional kami sambut baik dan akan menjadi tambahan energi buat kami para peternak," kata Fadhl.

Kenaikan harga bukan karena permintaan konsumen pada saat Ramadhan dan Idul Fitri tapi karena harga yang melonjak tinggi.

"Harga pakan juga naik tinggi, jagung juga  sempat mencapai Rp. 9000/kg," ucap Fadhl.

Baca Juga: Hari Pertama Ramadhan Harga Beras di Pasaran Masih Tinggi

Ketersediaan pangan ini juga bisa diperoleh dengan harga yang lebih terjangkau dengan cara salah satunya membantu para peternak dalam menjalankan usahanya dengan menyumbang pertumbuhan ekonomi. Hal ini bisa membuat lebih efisien sehingga ketersediaan pangan akan terus meningkat, walau harganya nyatanya sangat melonjak tajam.

"Kami juga merasa yakin kerja sama semua stakeholder; pemerintah, industri, dan masyarakat, pangan sektor peternakan akan juga menyumbang pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bagi semua," kat Fadhl.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: YouTube Meja Saham


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x