Film Ultraman: Rising di Netflix: Aksi Spektakuler dengan Sentuhan Drama Keluarga

- 9 Juni 2024, 15:36 WIB
Ultraman: Rising di Netflix: Aksi Spektakuler dengan Sentuhan Drama Keluarga./Netflix
Ultraman: Rising di Netflix: Aksi Spektakuler dengan Sentuhan Drama Keluarga./Netflix /

GALAMEDIANEWS - "Ultraman: Rising" adalah film Netflix yang menandai debut global sang pahlawan ikonik Jepang. Film ini menawarkan perpaduan menarik antara aksi superhero, drama keluarga, dan sentuhan komedi, menjadikannya tontonan yang menghibur bagi berbagai kalangan penonton.

Salah satu daya tarik utama film ini adalah visualnya yang memukau. Tindle dan Aoshima, yang berpengalaman dalam berbagai proyek animasi ternama, berhasil menciptakan dunia yang kaya dan penuh warna. Tokyo digambarkan sebagai kota metropolitan yang semarak, dengan gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, jalanan yang ramai, dan lampu neon yang berkilauan. Desain karakternya juga sangat menarik, terutama Ultraman yang tampil gagah dan berwibawa dalam balutan kostum metaliknya.

Adegan aksi dalam film ini juga patut diacungi jempol. Pertarungan antara Ultraman dan para kaiju (monster raksasa) disajikan dengan koreografi yang dinamis dan efek visual yang spektakuler. Setiap pukulan, tendangan, dan ledakan energi terasa begitu dahsyat dan memukau. Penggunaan warna yang berani dan teknik pengambilan gambar yang kreatif semakin menambah intensitas setiap adegan aksi.

Namun, di balik aksi dan visualnya yang memukau, "Ultraman: Rising" memiliki beberapa kekurangan dalam penceritaannya. Plot utama tentang Ken Sato yang harus menyeimbangkan kehidupan sebagai pahlawan, pemain bisbol, dan ayah angkat bagi bayi kaiju terasa kurang tergali secara mendalam. Konflik internal Ken dengan ayahnya juga terkesan dangkal dan kurang dieksplorasi.

Baca Juga: Para Penggemar Terkejut, Netflix Ungkap Crossover Anime yang Telah Lama Ditunggu-tunggu

Baca Juga: Heboh Film Dragon Ball Z Netflix di Media Sosial, Berikut Penjelasannya

Selain itu, film ini juga memiliki beberapa subplot yang kurang relevan dan terkesan dipaksakan, seperti romansa Ken dengan seorang jurnalis dan tugasnya di tim bisbol Jepang. Subplot ini tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan karakter atau plot utama, sehingga terasa seperti pengisi waktu yang tidak perlu.

Karakter antagonis dalam film ini juga kurang menonjol. Motivasi dan latar belakangnya tidak dijelaskan dengan jelas, sehingga sulit bagi penonton untuk merasa terhubung atau tertarik dengan karakter tersebut. Akibatnya, konflik antara Ultraman dan sang penjahat terasa kurang bertensi dan kurang memuaskan.

Meskipun memiliki beberapa kekurangan dalam penceritaan, "Ultraman: Rising" tetap menjadi tontonan yang menghibur. Aksi yang menawan, visual yang memukau, dan sentuhan humor yang pas membuat film ini layak ditonton. Bagi para penggemar Ultraman, film ini menawarkan interpretasi baru yang segar dan menarik dari sang pahlawan ikonik. Bagi penonton baru, film ini bisa menjadi pengantar yang menyenangkan ke dunia Ultraman yang penuh aksi dan petualangan.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah