GALAMEDIA - Sering dengan dengan istilah premenstrual syndrome (PMS). Ya, kondisi emosi saat wanita tengah datang bulan. Biasanya, emosi yang timbul adalah marah-marah.
Pada saat datang bulan, wanita tidak hanya mengalami gejala fisik, seperti nyeri atau kram pada perut, melainkan juga gejala emosional. Salah satu gejala emosional yang umum dirasakan oleh wanita saat datang bulan adalah mood atau suasana hati yang buruk.
Mood buruk saat datang bulan sebenarnya adalah efek dari PMS tadi, yang umumnya terjadi mulai dari 1–2 minggu sebelum datang bulan.
Mood buruk biasanya sudah ada dari rentang waktu ini dan berhenti di hari ke-2 haid. Namun, saat datang bulan, mood buruk bisa jadi lebih parah karena disertai dengan gejala fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman.
Baca Juga: Viral V BTS Minum Yakult Jungkir Balik, Ini Ternyata Cara Menikmati Minuman Probiotik Jepang
Hormon Estrogen dan Kaitannya dengan Mood Buruk Saat Datang Bulan
Dikutip galamedia dari laman alodokter, perubahan mood pada masa PMS disebabkan oleh naik turunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh. Kadar hormon estrogen ini paling tinggi saat terjadi pelepasan sel telur atau ovulasi.
Jika tidak terjadi pembuahan pada masa ovulasi, Anda akan masuk ke masa pramenstruasi. Pada masa inilah kadar estrogen Anda akan menurun drastis sebelum akhirnya meningkat lagi.
Estrogen memiliki banyak sekali efek pada tubuh. Berkaitan dengan suasana hati, hormon ini dapat memengaruhi produksi dan efek endorfin, yaitu unsur di otak yang mendatangkan rasa nyaman dan kesenangan. Estrogen juga akan meningkatkan kadar serotonin yang berperan dalam hal nafsu makan, mood, dan pola tidur.
emBaca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Selasa 10 November 2020, di Hari Pahlawan Harga Emas Rata-rata Turun