Sejarah Pertamina di Indonesia, Sempat Ubah Nama dan Logo

29 Maret 2021, 14:31 WIB
Pertamina RU VI Balongan, Indramayu /pertamina.com/

GALAMEDIA – Insiden terjadi lagi. Kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terbakar, Senin, dini hari 29 Maret 2021.

Kobaran api semakin membesar dan bahkan sempat terjadi ledakan besar.

Simak sejarah pembangunan PT Pertamina hingga sekarang yang dikutip melalui beberapa sumber resmi PT Pertamina.

Baca Juga: Nostalgia! Ini Dia 10 Sinetron Ramadhan yang Bisa Bikin Kamu Rindu Momen Puasa Era Tahun 2000-an

Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 29 Maret 2021: Identitas Pasha Terbongkar, Dewa dan Nana Makin Baper!

Sejarah mencatat bahwa eksistensi Pertamina dibangun sejak sekitar tahun 1950-an.

Saat itu Pemerintah Republik Indonesia menunjuk Angkatan Darat yang kemudian mendirikan PT Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara untuk mengelola lading minyak di wilayah Sumatera.

Kemudian, perusahaan ini berubah nama menjadi PT Perusahaan Minyak Nasional (PERMINA) pada 10 Desember 1957.

10 Desember 1957 hingga kini diperangati sebagai hari lahirnya Pertamina.

Baca Juga: Kelompok Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar Dijuluki Kelompok New Jahilah Super Dungu dan Konyol

Pada tahun 1960, PT Permina berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN) Permina.

Nama PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA) ada sejak PT Permina bergabung dengan PN Pertamin pada 20 Agustus 1968.

Setelah itu, pemerintah melalui UU No.8 tahun 1971 menunjuk perusahaan ini untuk menghasilkan dan mengolah migas dari ladang minyak.

Serta menyediakan kebutuhan bahan bakar dan gas di Indonesia.

Baca Juga: Kilang Minyak Indramayu Terbakar, DPR Minta Pertamina Segera Lakukan Pemulihan Kilang dan Ungkap Penyebabnya

Berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003, PN Pertamina berubah nama menjadi PT Pertamina (Persero) yang melakukan kegiatan usaha migas pada Sektor Hulu hingga Sektor Hilir.

PT Pertamina (Persero) didirikan pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Akta Notaris No. 20 Tahun 2003.

10 Desember 2005, Pertamina mengubah lambing kuda laut menjadi anak panah dengan warna dasar hijau, biru, dan merah.

Tanggal 10 Desember 2007, Pertamina melalui anak usaha PT Pertamina International EP mencatat momentum penting melalui aksi akuisisi terhadap perusahaan migas Prancis, Maurel et Prom (M&P), dengan kepemilikan saham sebesar 72,65% saham.

Baca Juga: Sejak Kedatangan Shin Tae Yong, Sepakbola Indonesia Lebih Ngotot, Iwan Fals: Bukan Mustahil Bisa Juara Dunia

Pada tahun 2017, Pertamina berhasil menuntaskan akuisisi saham perusahaan migas Prancis, Maurel et Prom (M&P).

Maka dengan keberhasilan tersebut, terhitung mulai 1 Februari 2017 melalui anak usaha PT Pertamina International EP, Pertamina menjadi pemegang saham mayoritas M&P dengan 72,65% saham.

Hingga saat ini, Pertamina menjadi perusahaan terbesar penyedia minyak di Indonesia. ***

 

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler