GALAMEDIA - Sudah sepekan sejak konflik pertama pecah antara tentara Israel dengan warga muslim Palestina.
Hal itu dipicu karena penyerangan yang dilakukan tentara Israel terhadap warga muslim Palestina yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa.
Puncaknya ketegangan makin meningkat setiap hari hingga menimbulkan korban berjatuhan di kedua belah pihak.
Meskipun sudah banyak korban yang berjatuhan, namun tampaknya konflik Israel-Palestina belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir.
Sementara itu, tentara Israel justru semakin hari makin menunjukan sikap masifnya dengan melancarkan serang bertubi-tubi terhadap Palestina.
Penyerang Israel terhadap Palestina yang tidak pernah berhenti itulah membuat kemarahan masyarakat di penjuru dunia.
Baca Juga: Ini Dia Tiga Makanan untuk Meningkatkan Gairah Seks
Masyarakat di berbagai negara seperti Amerika, Inggris, Australia, Skotlandia, ramai-ramai turun ke jalan melakukan demonstrasi untuk membela hak-hak Palestina.
Mereka turun ke jalan dengan membawa bendera-bendera Palestina dan poster-poster tuntutan terhadap Israel.
Di Amerika Serikat, massa pro Palestina dikabarkan terlibat bentrok dengan massa pendukung Israel.
Namun hal berbeda justru terjadi di London, Inggris, dimana kelompok Yahudi Ortodoks ikut turun ke jalan untuk membela hak-hak Palestina.
Yahudi Ortodoks tersebut diketahui bagian dari kelompok Yahudi Neturei Karta, yang mana memang mereka sangat anti terhadap Israel.
Tak hanya anti terhadap Israel, kelompok Yahudi Ortodoks Neturei Karta juga sangat menentang adanya negara zionis tersebut.
Dikutip dari channel Youtube TRT World (klik di sini) yang diunggah pada Jumat 14 Mei 2021, seorang rabi Yahudi Ortodoks kelompok Neturei Karta mengaku ikut turun ke jalan untuk mendukung hak-hak Palestina.
Rabi Yahudi Ortodoks tersebut juga mengatakan bahwa kelompok Neturei Karta sangat malu dengan apa yang terjadi di negara Israel.
"Kami datang untuk mendukung hak-hak Palestina, Kami Yahudi malu dengan apa yang terjadi di sana di negara Israel," ujarnya, dikutip Galamedia, Sabtu 15 Mei 2021.
Ia pun kemudian memberikan pesan kepada warga Palestina untuk jangan menyerah dalam berjuang melawan negara Israel.
Lebih lanjut, rabi Yahudi Ortodoks dari kelompok Neturei Karta itu pun menegaskan pada akhirnya Palestina akan merdeka.
Tentunya hal itu bukan tanpa alasan, karena menurutnya itulah kebenaran yang akan berhasil pada akhirnya.
"Mereka harus terus berjuang dan tidak menyerah untuk melawan negara Israel. Pada akhirnya, Palestina akan merdeka karena inilah kebenaran yang akan berhasil pada akhirnya," katanya.
Sementara itu, rabi Yahudi Ortodoks sangat mengecam apa yang telah dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.
Anggota kelompok Neturei Karta itu menjelaskan bahwa Israel melakukan segalanya atas nama Yahudi, Taurat, dan Tuhan.
Hal itulah yang membuat kelompok Yahudi Ortodoks Neturei Karta itu menilai bahwa negara Israel sangat memalukan karena telah berani membawa-bawa nama Taurat dan Tuhan.
"Mereka harus tahu bahwa kami merasa sangat malu dengan apa yang terjadi di sana terutama karena Israel melakukan segalanya atas nama kami dalam nama Yahudi, dalam Taurat, dalam nama Tuhan, itu semua memalukan," tuturnya.
Selain itu, rabi Yahudi Ortodoks tersebut menegaskan bahwa kelompok Neturei Karta akan tetap mendukung kemerdekaan Palestina.
Ia juga menuturkan bahwa zionis memang kuat, akan tetapi tuhan tidak ada di pihak Israel melainkan berada di pihak Yahudi Ortodoks dan warga Palestina.
Bahkan seorang rabi Yahudi Ortodoks dari kelompok Neturei Karta itu pun menegaskan bahwa bendera Palestina akan berkibar di seluruh penjuru negeri dari sungai hingga laut.
"Kami bersama Anda, anda harus tahu bahwa Zionis kuat, kami lemah tetapi Tuhan ada di pihak kami, pada akhirnya bendera Palestina akan ada di seluruh Palestina dari sungai hingga laut," pungkasnya.
Seperti diketahui, Yahudi Ortodoks dari kelompok Neturei Karta ikut turun ke jalan pada aksi demo yang digelar di London, Inggris pada Selasa 11 Mei 2021 lalu.
Mereka turun ke jalan untuk membela dan mendukung hak-hak Palestina yang direbut paksa oleh negara zionis Israel.***