Takut Divaksin, Sejumlah Guru Tenangkan Siswa SMPN Satu Atap Cikoneng yang Ketakutan

13 Oktober 2021, 14:03 WIB
Siswa sedang mengikuti pelaksanaan vaksinasi di lingkungan SMPN Satu Atap Cikoneng Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Senin (11/10/2021). /Istimewa

GALAMEDIA - Sebanyak 200 siswa SMPN Satu Atap Cikoneng Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung mengikuti vaksinasi massal di lingkungan sekolahnya. Para siswa pun terlihat antusias mengikuti vaksinasi tersebut.

"Ini ikhtiar persiapan para siswa memasuki pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah," kata Tenaga Pendidikan SMPN Satu Atap Cikoneng Dadan Suhendan, S.Pd., Selasa, 11 Oktober 2021.

Ada suasana berbeda saat pelaksanaan vaksinasi tersebut. Sempat ada siswa yang khawatir dan ketakutan saat hendak divaksin, setelah melihat jarum suntik.

Baca Juga: Usai Tertawakan Istri Rizky Billar, Nagita Slavina Mendadak Bandingkan Kehamilan Lesti dan Aurel: Pantesan...

"Karena rasa khawatir itu bagian dari sugesti. Para guru berusaha untuk memberikan semangat kepada para siswa. Bahwa divaksin itu aman untuk kesehatan," kata Dadan.

Untuk memberikan rasa nyaman dan aman saat divaksin, kata Dadan, khususnya kepada siswa yang ketakutan, ada di antara guru yang berusaha memeluk siswa saat akan divaksin. "Alhamdulillah, akhirnya siswa mau divaksin setelah diberikan pengertian," katanya.

Dikatakannya, ada para siswa yang divaksin itu, yang sebelumnya sudah divaksin di tempat lain. Sedangkan yang belum divaksin menyusul pada jadwal vaksin berikutnya.

Baca Juga: 13 Oktober 2021 Hari Tanpa Bra alias No Bra Day, Ini 8 Efek Samping Menggunakan Bra Setiap Saat

Dadan mengatakan, pelaksanaan PTM di SMPN Satu Atap Cikoneng sudah menuju pada perubahan proses kegiatan belajar mengajar yang lebih baik. Semula para siswa kelas 7, 8 dan 9, dalam proses PTM dilaksanakan satu hari dalam seminggu, misalnya kelas 7 hari Senin, kelas 8 hari Selasa dan kelas 9 hari Rabu.

"Itu pada awal tahap pertama PTM dilaksanakan. Namun saat ini, para siswa kelas 7 mulai belajar selama satu empat hari, yaitu dari hari Senin sampai Kamis. Kemudian empat hari kemudian kelas 8, dan selanjutnya kelas 9," katanya.

Baca Juga: Tegar Hadapi Kritikan Gegara Baim Wong Campakan Kakek Berusia 70 Tahun, Paula Verhoeven: Terkadang Kita Lupa

Menurutnya, adanya peningkatan kegiatan belajar mengajar itu, setelah perkembangan pandemi Covid-19 membaik.

"Dengan adanya pembelajaran seperti itu, ada optimalisasi proses pembelajaran kepada para siswa. Walaupun dalam pelaksanaannya masih ada pembatasan waktu belajar karena masih kondisi pandemi Covid-19 yang belum pulih. Tapi para siswa tetap melaksanakan prokes ketat saat belajar di dalam kelas," pungkasnya. **

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler