Berhasil Capai Puncak Gunung Eiger 3.967 Mdpl, Pendaki Indonesia Hadapi Tantangan Cuaca Panas Ekstrem Swiss

10 September 2023, 14:46 WIB
Pendaki Indonesia capai puncak Gunung Eiger 3.967 Mdpl di tengah cuaca panas ekstrem Swiss sebagai bagian dari misi Ekspedisi Alpine Trilogy./ dok. Eiger Adventure /

GALAMEDIANEWS – Berhasil mencapai puncak Gunung Eiger 3.967 Mdpl di tengah cuaca panas ekstrem Swiss menjadi bukti kepiawaian pendaki Indonesia yang tergabung dalam misi ekspedisi Alpine Trilogy. Empat orang tim yang merupakan anggota Perhimpunan Penempuh Rimba dan Gunung (Wanadri) itu, terbukti mampu menaklukkan medan yang sulit disertai suhu panas ekstrem di kawasan Pegunungan Alpen.

 

Para pendaki Indonesia pembawa misi ekspedisi Alpine Trilogy ini melakukan pendakian ke 3 puncak gunung di Pegunungan Alpen Swiss, yakni puncak Gunung Eiger 3.967 Mdpl, Matterhorn 4.487 Mdpl dan puncak Gunung Mont Blanc 4.807 Mdpl.

Ekspedisi ke pegunungan Alpen Swiss tersebut digagas oleh Komite Ekspedisi Wanadri Indonesia (KEWI) yang mendapat dukungan penuh dari Eiger selaku brand penyedia perlengkapan kegiatan luar ruang asal Bandung.

Puncak Gunung Eiger 3.967 Mdpl di kawasan Pegunungan Alpen sendiri berhasil ditaklukkan para pendaki Indonesia di tengah cuaca panas ekstrem Swiss pada Rabu 6 September 2023 pukul 13:50 waktu setempat dan Merah Putih pun berhasil dikibarkan.

Salah seorang pendaki senior Wanadri Iwan “Kwecheng” Irawan yang tergabung dalam ekspedisi Alpine Trilogy yang juga mewakili Eiger Adventure Service Team (EAST) mengisahkan perjalanan misi tersebut.

Dimulai dari kedatangan Tim Ekspedisi Alpine Trilogy di Kota Charmonix yang merupakan gerbang Pegunungan Alpen pada 21 Agustus 2023, suhu panas ekstrem sebagai ciri penghujung musim panas telah menyambut mereka.

Baca Juga: Naik Gunung dari Usia 5 Tahun, Ini Rahasia Brand Ambassador EIGER, Khansa Syahlaa Tak Pernah Alami Hal Mistis

 

Menurut Iwan, untuk bisa menaklukkan ketiga puncak gunung di kawasan Pegunungan Alpen membutuhkan proses aklimatisasi tubuh berhari-hari dan juga mengumpulkan semua data informasi serta teknis yang diperlukan.

“Ketiga puncak gunung yang dituju, membutuhkan keterampilan teknis dan pengalaman pendakian yang tinggi. Berbagai hambatan silih berganti selama proses percobaan pendakian, mulai dari gelombang panas esktrem yang melanda Swiss hingga cuaca berubah jadi badai salju,” katanya menjelaskan.

Akibat cuaca panas ekstrem yang melanda Eropa, lanjut dia, pendakian ke Mont Blanc terpaksa tertunda karena jalur pendakian ditutup.

“Informasi kami terima mendadak, Mont Blanc ditutup karena gletser atau bongkahan es besar di jalurnya semakin retak dan menganga akibat gelombang panas, tak aman untuk pendakian,” tutur Iwan melalui sambungan telepon langsung dari Swiss.

Akhirnya, ia dan ketiga pendaki Indonesia lainnya yang tergabung dalam misi tersebut, yakni Nurhuda, Muhammad Wahyudi, dan Muhammad Miftakhudin memutuskan melanjutkan ekspedisi menuju puncak kedua, yakni Matterhorn pada ketinggian 4.487 Mdpl.

Perjalanan dimulai dari Desa Zermatt yang merupakan desa terdekat menuju Matterhorn. Namun sayangnya, cuaca lagi-lagi tak bersahabat dan tak sesuai dengan rencana, karena di Zermatt malah turun badai salju yang cukup besar.

“Sejak dari Zermatt Badai salju besar datang hingga menghadang kami di tengah jalur, tepatnya di Solvayhuette. Terlalu berbahaya untuk dilanjutkan hingga puncak Matterhorn. Akhirnya kami kembali ke Zermatt,” ujar Iwan menjelaskan.

Tim Berhasil Capai Puncak Gunung Eiger  

 Baca Juga: 3 Pesan Galih Donikara, Eiger Adventure Service Team Manager untuk Jurnalis, Ketika akan Meliput ke Alam Bebas

Akhirnya, setelah memulihkan fisik dan mental selama tiga hari, empat pendaki Indonesia tersebut kembali melanjutkan misi ketiga, yakni Gunung Eiger pada ketinggian 3.967 Mdpl.

Menurut Iwan, secara teknis Gunung Eiger termasuk salah satu pendakian tersulit di dunia. Nama Gunung Eiger di kawasan Pegunungan Alpen Swiss itupula yang menjadi inspirasi nama brand perlengkapan luar ruang asal Bandung, yakni Eiger Adventure.

“Jalur pertama ke puncak Eiger kami coba lewat Heckmair, tapi pijakan di atas es dinding Eiger jalur Heckmair terus menerus runtuh karena cuaca panas. Akhirnya kami ubah jalur melalui West Flank. Kondisi salju yang mencair karena suhu panas juga terjadi di jalur West Flank, namun jalurnya tidak seberbahaya jalur Heckmair,” kata Iwan lagi.

Kendati tidak seberbahaya jalur Heckmair, tapi para pendaki Indonesia itu harus menghadapai berbagai kondisi alam yang tak mudah ditaklukkan begitu saja. Batu cadas tajam dipijak dan digenggam erat, tangan dan kaki meraih es dan mendaki vertikal, memanjat lereng Eiger dengan teknik juga standar keselamatan tinggi.

 Baca Juga: EIGER Bergerak ke Arah Sustainable Product, Simak Kata Kang Oki Terkait Perkembangan dan Target 2025

Keempat anggota tim Ekspedisi Alpine Trilogy ini menggunakan peralatan teknis yang membutuhkan jam terbang tinggi di urusan pendakian berbahaya. 

Hingga akhirnya dua orang pendaki yakni Iwan ‘Kwecheng” Irawan dan Nurhuda berhasil mencapai puncak Gunung Eiger.

Tim ekspedisi Alpine Trilogy berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Gunung Eiger 3.967 Mdpl, Swiss, Rabu 6 September 2023./ dok. Eiger Adventure

Sementara dua pendaki lainnya terpaksa menghentikan pendakian di tengah jalur karena alasan medis, salah satunya Muhammad Miftakhudin mengalami cidera lutut bengkak dan tumit lecet.

“Hari Rabu 6 September 2023 pukul 13:50 Waktu Swiss, Merah Putih berhasil berkibar di atas puncak Gunung Eiger 3.967 Mdpl, salah satu dari gunung tersulit dan paling berbahaya di dunia. Terima kasih atas dukungan dan doanya dari seluruh kawan-kawan Wanadri dan EIGER,” tutur Iwan lagi.

Usai mencapai puncak Eiger, satu malam dihabiskan untuk pemulihan dan mendirikan bivak menggantung di lereng cadas. Setelah anggota tim yang cidera perlahan pulih, empat pendaki Indonesia ini berhasil turun ke Kaki Pegunungan Alpen Swiss pada Kamis 7 September 2023 pukul 14.00 WIB. 

“Ekspedisi belum usai, masih ada beberapa percobaan lagi menuntaskan misi Alpine Trilogy. Mohon doa dan dukungan semoga empat orang pendaki asal Indonesia di Pegunungan Alpen selalu diberikan perlindungan, keselamatan dan kesehatan hingga kembali ke Indonesia,” ujar Iwan menambahkan.

 

Itulah kisah perjalanan 4 pendaki Indonesia anggota Ekspedisi Alpine Trilogy yang berhasil mencapai Puncak Gunung Eiger 3.967 Mdpl, bagian dari Pegunungan Alpen, di tengah cuaca panas ekstrem Swiss.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Press Release

Tags

Terkini

Terpopuler