Shell Segera Tutup Ribuan SPBU Untuk Perbanyak Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

24 Maret 2024, 13:30 WIB
Shell Energy Transition Strategy 2024/ /shell.com/

GALAMEDIANEWS – Transisi energi bersih sudah dilakukan beberapa tahun ke belakang. Tidak terkecuali untuk urusan bahan bakar minyak (BBM). Perusahaan minyak dan gas asal London, Shell, mendukung percepatan transisi energi bersih demi keberlangsungan bumi yang lebih baik.

Shell dalam laporan terbarunya menyebut akan menutup 1.000 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hingga 2025. "Kami berencana menutup sekitar 500 lokasi (SPBU) milik Shell termasuk perusahaan patungan setiap tahunnya pada 2024 dan 2025," tulis Shell dalam Laporan Energy Transition Strategy 2024.

Laporan situs resmi Shell Global, saat ini perusahaan tersebut memiliki sekitar 47 ribu stasiun SPBU di seluruh dunia. Perusahaan Multinasional ini juga memiliki pekerja 103 ribu orang dan tersebar di lebih 70 negara termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Harga BBM Pertamina Hari ini 2024 Semua Provinsi Tetap Stabil

Kebijakan penutupan ini merupakan langkah strategis tidak hanya sebagai transisi energi tetapi juga untuk mengakselerasi pengurangan emisi karbon. Shell memiliki komitmen untuk menekan emisi gas karbon yang ada, terutama di negara tempat perusahaan ini beroperasi.

Shell sampai saat ini belum menjelaskan secara detail mengenai rencana penutupan SPBU di negara mana saja yang akan dilakukan terlebih dahulu. Perusahaan hanya menjelaskan bagaimana rencana ke depan untuk beralih ke bisnis stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

"Kami mengembangkan bisnis pengisian daya kendaraan listrik demi mendukung pelanggan yang memilih beralih dari kendaraan berbahan bakar bensin atau solar ke kendaraan listrik," tulis laporan itu menjelaskan mengenai rencana transisi energi yang akan terjadi.

Transisi energi yang segera akan dilakukan oleh pihak Shell, dilakukan di tengah pesatnya perkembangan industri kendaraan listrik secara global, apalagi di negara China dan daerah Eropa mengalami peningkatan yang signifikan. Manajemen Shell mengambil tindakan dan memberikan kebijakan untuk memperbanyak SPKLU di sejumlah negara.

Baca Juga: Hadapi Nataru, Pemprov Jabar Usulkan Penambahan Kuota BBM hingga 224.100 KL

Keberadaan  tempat pengisian daya kendaraan listrik milik Shell  saat ini sudah berjumlah 54 ribu titik tersebar di seluruh dunia. Kedepannya pihak perusahaan memiliki target untuk memiliki 200 ribu titik SPKLU di seluruh negara pada tahun 2030 mendatang.

Keyakinan akan strategi untuk memperbanyak SPKLU ini membuat pihak Shell yakin menjadi kebijkan yang ampuh untuk menggarap SPKLU secara fokus dan utama. Hal ini lebih strategis dan menguntungkan dibandingkan dengan menyediakan charging station rumahan. Menurutnya, tempat pengisian daya di ruang publik menjadi kebutuhan utama para pelanggannya.

Persaingan di perusahaan minyak semakin menarik dengan adanya berita ini. Pastinya, perusahaan minyak dan gas dunia akan memiliki strategi khusus dan juga akan mengikuti apa yang dilakukan dengan melakukan transisi energi secara menyeluruh. Hal ini juga untuk mendukung energi bersih di setiap negara. ***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: shell.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler