Namun, pentolan Bonek ini mengatakan meskipun banyak yang meminta saran, tapi ia menekankan tak mempunyai kapasitas untuk menanggapi dualisme Arema.
Apalagi menurutnya, dengan rivalitas yang terjadi antara Bonek dan Aremania, tentu akan sangat sensitif untuk memberi masukan.
"Tak punya kapasitas & tentu sensitif utk menanggapi dan memberi masukan," ujarnya.
Baca Juga: Meghan Markle Incar Kursi Nomor Satu Amerika, Trump Turun Gunung Tantang The Sussex di Pemilu 2024
Bahkan Andie Peci hanya bisa berpendapat bahwa dualisme yang terjadi di Persebaya dahulu lebih berat ketimbang masalah Arema sekarang ini.
"Hanya bisa berpendapat, bahwa problem dualisme Persebaya dulu itu lebih berat dari problem Arema sekarang ini," tandas Andie Peci.
Di IG tak sedikit yg nge-tag & mention ttg problem Arema dan gerakan MMGA
Tak punya kapasitas & tentu sensitif utk menanggapi dan memberi masukan
Hanya bisa berpendapat,
Bahwa problem dualisme Persebaya dulu itu lebih berat dari problem Arema skrg ini— Andie Peci (@AndiePeci) March 17, 2021
Seperti diketahui, Persebaya Surabaya juga pernah mengalami dualisme. Kala itu La Nyalla Mattalitti membentuk Persebaya palsu dari klub asal Kalimantan, Persikubar Kutai Barat dan merubahnya menjadi Persebaya Surabaya.
Sementara Persebaya yang asli, dilarang untuk menggunakan nama Surabaya, yang akhirnya dengan terpaksa merubah namanya menjadi Persebaya 1927.