Inilah Kisah Inspiratif Dosen Kampus 'Cap Gajah' ITB, Nila Armelia Windasari Raih Gelar Ph.D. di Usia 27 Tahun

- 2 Mei 2024, 18:22 WIB
Nila Armelia Windasari, S.A., M.B.A, Ph.D./Humas ITB/Anggun Nindita/
Nila Armelia Windasari, S.A., M.B.A, Ph.D./Humas ITB/Anggun Nindita/ /

 

GALAMEDIANEWS – Dosen yang penuh inspirasi kali ini adalah Nila Armelia Windasari, S.A., M.B.A, Ph.D. Seorang dosen di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) saat berusia 27 tahun.

Saat masih duduk di bangku SMA, Nila mengikuti program akselerasi dan menyelesaikan gelar sarjana strata satunya dalam tujuh semester di Universitas Airlangga. Dia lantas melanjutkan studi dan meraih gelar master dalam tiga semester di Asia University, Taiwan.

Sedangkan untuk studi S3, Nila jalani dan selesaikan di National Tsing Hua University, Hsinchua, Taiwan di saat usianya masih belia.

Baca Juga: Hardiknas 2024, Seskab Dorong Kolaborasi Majukan Pendidikan Nasional

Nila Selalu Mengingat Tesis dari Setiap Mahasiswa Yang Dibimbingnya

Kegiatan mengajar bukan hal baru baginya. Pasalnya, kedua orang tua, kakek, dan mertuanya berprofesi sebagai guru.Hal itu membuat dia merasa nyaman ketika menjadi dosen. Meski begitu, hal yang paling disukai olehnya saat menjalani profesi tersebut adalah belajar dari mahasiswa.

"Terutama ketika di SBM dan di level postgraduate, dari diskusi di kelas, saya belajar sesuatu dari mereka, dari pengalaman dan praktik mereka yang tentu industrinya bervariasi. Dan ketika bisa membantu mereka untuk belajar lebih dalam, buat saya itu rewarding," ujarnya.

Sebelum mengajar di SBM ITB sejak tahun 2018, Nila menjadi dosen selama empat tahun di Universitas Terbuka di Taiwan. Hingga kini, sudah ratusan mahasiswa yang dia bimbing. Menariknya, Nila selalu mengingat tesis dari setiap mahasiswa yang dibimbingnya.

Hal itu karena prinsipnya yang tidak hanya ingin mahasiswa sekadar lulus tetapi tercipta solusi untuk masalah dalam topik yang dibahas. "Tesis di MBA itu problem solving yang riil, bukan hanya hypothetical. Itu permasalahan yang riil dari perusahaan yang mereka bawa. Penting bagi mereka untuk betul-betul bukan hanya selesai tapi masalahnya solved," katanya.

Halaman:

Editor: H. Bambang Priambodo

Sumber: itb.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah