Pertemuan ASEAN Dihadiri Panglima Militer Myanmar, Presiden Jokowi: Kekerasan di Myanmar Harus Dihentikan!

- 25 April 2021, 13:30 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno LP Marsudi, dan Seskab Pramono Anung memberikan keterangan pers usai menghadiri KTT ASEAN atau Leaders’ Meeting, Sabtu, 24 April 2021.
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno LP Marsudi, dan Seskab Pramono Anung memberikan keterangan pers usai menghadiri KTT ASEAN atau Leaders’ Meeting, Sabtu, 24 April 2021. /BPMI Setpres/Laily Rachev/

GALAMEDIA - Pada Sabtu 24 April 2021, Indonesia menjadi tuan rumah dalam kegiatan ASEAN Leaders’ Meeting (ALM) di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta.

Pertemuan ini dihadiri para pemimpin negara-negara ASEAN yang bertujuan membahas upaya bersama ASEAN untuk dapat membantu Myanmar keluar dari situasi krisis saat ini.

Pertemuan tersebut dihadiri langsung Panglima Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing.

Baca Juga: Penasaran dengan Jin Khodam dalam Diri Anda? Begini Cara Melihatnya, Sangat Sederhana!

Seperti yang diketahui sebelumnya, kisruh yang terjadi di Myanmar sudah menelan banyak rakyat sipil.

Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya pemimpin militer negara tersebut untuk berkomitmen terhadap tiga hal.

Baca Juga: Gerakan Nasional Indonesiaku Hijau Diluncurkan, PKS Jabar Komitmen Menjaga Lingkungan

Yaitu penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar, kepala negara meminta komitmen untuk memulai proses dialog yang inklusif, dan pemimpin militer Myanmar membuka akses bagi bantuan kemanusiaan dari ASEAN.

“Permintaan komitmen ketiga adalah pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN, yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN bersama dengan AHA Center (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management),” tutur Presiden Joko Widodo dikutip Galamedia dari Setkab.go.id.

Baca Juga: Ada Pihak yang Salahkan SBY Terkait KRI Nanggala 402 Tenggelam, Politisi Demokrat: Buzzer Jokowi Gak Bermoral!

Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia akan terus mengawal tindak lanjut dari ketiga komitmen yang diminta tersebut.

Hal itu dilakukan agar krisis yang terjadi di Myanmar dapat segera teratasi dan masyarakat mendapatkan haknya lagi.

Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa pandangan Indonesia tersebut sejalan dengan pandangan para pemimpin ASEAN lainnya.

Baca Juga: Mengerikan, RS Covid-19 Baghdad 27 Orang Tewas Terpanggang Api dan Melukai 46 Pasien Lainnya

Diketahui bahwa pertemuan ALM ini merupakan inisiatif Indonesia yang bekerja keras bersama Brunei Darussalam, selaku Ketua ASEAN agar pertemuan ini dapat dilaksanakan.

Selain kehadiran Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah selaku Ketua ASEAN, tampak hadir dalam pertemuan Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.

Baca Juga: KRI Nanggala 402 Berstatus Subsunk dan On Eternal Patrol, Apa Arti dari Istilah tersebut?

Hadir juga Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro L. Locsin Jr. sebagai Utusan Khusus Filipina.

Kemudian, Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai sebagai Utusan Khusus Thailand, Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith sebagai Utusan Khusus Laos, serta Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.

Baca Juga: Bambang Soesatyo Unggah Momen Haru Sebelum Awak KRI Nanggala 402 Bertugas: Selamat Jalan Patriot Bangsa

Pada saat melakukan konferensi pers, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Setgab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x