Padahal, kata Rocky, hal semacam ini sudah dilihat sejak tiga semester lalu.
“Padahal sebetulnya, tendensi itu sudah kita lihat dari, bahkan tiga semester lalu tuh,” jelasnya.
Bahkan, ekonom Indonesia juga sudah memprediksi penurunan kelas karena berbagai penilaian.
“Ekonom-ekonom Indonesia juga sudah prediksi itu, pasti ada penurunan grade karena kegagalan di dalam manajemen, macam-macam variabel tuh,” katanya.
Sayangnya, hal itu tidak didengar oleh pemerintah. Namun karena yang mengucapkannya adalah Bank Dunia, Rocky menilai, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati akan mendengarkannya.
“Tapi kalau Bank Dunia yang ngomong, biasanya Sri Mulyani akan ikuti itu. Karena Sri Mulyani tahu betul apa yang dimaksud oleh Bank Dunia. Itu teguran Bank Dunia bagi Indonesia tuh,” imbuhnya.
Sehingga, ahli filsuf ini berpendapat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga akan dinilai hanya lip service oleh Bank Dunia.
“Nah kita anggap bahwa, akhirnya Bank Dunia juga mengerti bahwa presiden cuma lip service juga. Kan presiden bilang kita akan bangkit,” tuturnya.
Karena menurutnya, target Jokowi ekonomi akan pulih setelah divaksin itu tidak masuk akal.