Kisruh Pengecatan Pesawat, Luqman Hakim: Harusnya Dibelikan Beras dan Dibagikan di Masa Pandemi

- 4 Agustus 2021, 08:00 WIB
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim. /NU Online

GALAMEDIA – Pengecatan ulang pesawat Kepresidenan Republik Indonesia berakhir dengan berbagai kritikan karena biaya yang dikeluarkan cukup tinggi.
Mulanya kabar ini disampaikan oleh pengamat penerbangan, Alvie Lie Ling Piao melalui akun Twitter pribadinya.

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono lantas membenarkan kabar ini. Memang benar pihaknya telah melakukan pengecatan ulang pesawat Kepresidenan menjadi warna merah putih.

Pengecatan Pesawat BBJ 2 ini sudah direncanakan sejak tahun 2019, bertepatan dengan perayaan HUT ke-75 Indonesia tahun 2020, di mana poses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.

Menurut keterangan Heru, anggarannya sudah dialokasikan Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) sejak 2019 dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca Juga: Alasan Pesawat Kepresidenan Didominasi Warna Biru, Andi Arief: Sekarang Merah, Entah Untuk Corona atau Bendera

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi II DPR, Luqman Hakim menyesalkan tindakan pemerintah. Meski begitu, ia tidak bisa berbuat apa-apa karena tindakan ini sudah dilakukan.

“Sudah terlanjur dilakukan pengecatan ulang pesawat kepresidenan, mau diapakan lagi. Saya hanya bisa menyesalkan saja,” katanya saat ditanya mengenai hal ini Selasa, 3 Agustus 2021.

Luqman berpendapat, sebaiknya anggaran tersebut dibelikan beras dan dibagikan kepada masyarakat, mengingat lonjakan kasus Covid-19 masih terus terjadi. Sehingga anggaran tersebut lebih bermanfaat.

“Harusnya anggaran pengecatan ulang pesawat kepresidenan kalau dibelikan beras dan dibagi ke masyarakat di tengah situasi sulit sekarang ini, tentu lebih bermanfaat,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x