Sumber Pertumbuhan Baru di Tengah Pandemi, Right Issue Kembangkan Ekosistem Ultra Mikro

- 19 September 2021, 10:09 WIB
Pasca Holding Ultra Mikro (UMi) resmi terbentuk, BRI telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengakselerasi ekosistem UMi Indonesia
Pasca Holding Ultra Mikro (UMi) resmi terbentuk, BRI telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengakselerasi ekosistem UMi Indonesia /BRI/



GALAMEDIA – Pasca Holding Ultra Mikro (UMi) resmi terbentuk pada Senin (13/09) yang lalu, BRI telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengakselerasi ekosistem UMi di Indonesia.

Terdapat tiga strategi utama perseroan yang telah diimplementasikan sejak Semester I 2021.

Dalam membentuk Ekosistem Ultra Mikro tersebut, BRI melakukan aksi korporasi rights issue, seperti prospektus yang diterbitkan BRI pada 31/08, BRI menawarkan sebanyak-banyaknya 28,213 miliar Saham Baru Seri B dengan harga pelaksanaan rights issue BBRI yakni sebesar Rp3.400 per lembar saham.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Akhirnya Minta Maaf, Gus Miftah: Mungkin Saya yang Salah Sebagai Guru Kamu

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa pada tahun pertama, ketiga entitas akan membangun pondasi yang kuat (fase set up the foundation) melalui rencana pasca integrasi yang akan dilakukan dengan menerapkan beberapa inisiatif di antaranya co-location.

Pada tahun ke 2 BRI, Pegadaian dan PNM akan memasuki fase penguatan (strengthen) untuk memastikan terwujudnya sinergi.

Beberapa inisiatif yang direncanakan antara lain mengembangkan digital channel untuk memudahkan nasabah UMi dalam mengakses produk UMi holding.

Pada fase ke 3 perseroan akan melakukan peningkatan kapabilitas, demi mencapai tujuan BRI untuk berkontribusi pada aspirasi inklusi keuangan Indonesia.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Minta Maaf Buat Gaduh Komentari Santri Tutup Telinga: Udahlah, Saya Bodoh Banget

Beberapa inisiatif yang akan dilakukan di antaranya meluncurkan program pemberdayaan dalam skala penuh, untuk meningkatkan literasi keuangan pertumbuhan bisnis dan penetrasi digital bagi nasabah BRI, Pegadaian, dan PNM.

Segmen ultra mikro masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2019, dari 65 juta usaha mikro di Indonesia, 46 juta diantaranya membutuhkan pendanaan.

Hanya sekitar 20 juta usaha ultra-mikro yang telah memperoleh akses pendanaan dari sumber formal seperti bank, BPR, perusahaan gadai, koperasi maupun lembaga keuangan lainnya.

Baca Juga: EKSKLUSIF! Deddy Corbuzier Minta Maaf dan Klarifikasi Soal Santri Tutup Telinga

Sekitar 12 juta usaha ultra-mikro lainnya mendapatkan akses pendanaan dari sumber informal seperti keluarga, kerabat dan lembaga informal lainnya.

"Masih terdapat sekitar 14 juta usaha ultra-mikro yang belum memiliki akses pendanaan sama sekali, baik dari sumber formal maupun informal. Inilah yang akan menjadi target pertumbuhan bisnis ultra mikro ke depan,” ujar Catur.

Dari sisi bisnis, Ekosistem UMi akan memungkinkan ketiga entitas memperkuat proses akuisisi dan penjaminan, dengan memanfaatkan kemampuan integrasi database yang dapat mengintegrasikan lebih dari 20 juta data nasabah pinjaman serta didukung oleh kemampuan digital dan analitik.

Saat ini BRI telah memiliki lebih dari 120 juta nasabah simpanan dan lebih dari 13 juta nasabah pinjaman. BRI merupakan pemimpin pasar bisnis mikro di Indonesia dan menguasai 60 persen market share yang terdiri dari 12,4 juta nasabah mikro.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x